Ternyata Rosulullah Saw Sama Sekali Tidak Mencontohkan Berbuka Dengan Yang Manis ???








Agar puasa kita lancar dan sehat memang kita harus membutuhkan makanan yang dapat membuat energi kita kembali, tapi alangkah baiknya kita tidak salah memilih makanan, karena salah-salah malah dapat membuat kita lemas, terjadi penumpukan lemak, atau bahkan menjadi penyakit.

Saya teringat dengan iklan minuman yang berbunyi seperti ini : “Berbukalah dengan yang manis.” Nah iklan tersebut telah membuat sesat banyak orang (termasuk saya) hingga menimbulkan salah kaprah tentang bagaimana berbuka yang baik dan benar. Karena justru Rasulullah tidak mencontohkannya demikian!

Bukankah Rasulullah berbuka dengan kurma ?

Rasulullah memang berbuka dengan kurma atau air putih, seperti diriwayatkan oleh Anas bin Malik dalam hadits berikut :

Rasulullah pernah berbuka puasa dengan ruthab (kurma segar) sebelum shalat, kalau tidak ada ruthab, maka beliau memakan tamr (kurma kering) dan kalau tidak ada tamr, maka beliau meminum air, seteguk demi seteguk. (Hadits Riwayat Ahmad (3/163), Abu Dawud (2/306), Ibnu Khuzaimah (3/277,278), Tirmidzi 93/70) dengan dua jalan dari Anas, sanadnya shahih).

Dalam hadits tersebut terkandung hikmah yang agung secara kesehatan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memilih mendahulukan kurma dan air dari pada yang lainnya sedangkan kemungkinan untuk mengambil jenis makanan yang lain sangat besar, namun karena ada bimbingan wahyu Illahi maka Rasulullah Shalalllahu ‘alaihi wa sallam memilih jenis makanan kurma atau pun air sebagai yang terbaik bagi orang yang berpuasa
Dari hadits tersebut, jelas sekali disebutkan bahwa Rasulullah berbuka dengan Ruthab (kurma segar), Tamr (kurma kering), dan air putih. Sebaik-baik korma adalah korma ajwa (Nabi) dan sebaik-baik air adalah air zam-zam. Jadi sebenarnya, jika kita fahami kita tidak akan terkecoh dengan salah satu iklan teh yang diduga menjadi dalang tercetusnya ungkapan "Berbukalah Dengan Yang Manis".

Perlu sekali diketahui bersama bahwa kurma yang dimakan Rasulullah berbeda dengan kurma yang banyak dijual di Indonesia. Kurma yang biasa kita temui bukanlah Ruthab ataupun Tamr, melainkan manisan kurma alias kurma yang sudah diberi tambahan gula sebagai pengawet.

Lantas bedanya apa? Kan sama-sama kurma juga?
Beda, Manisan kurma mengandung banyak gula dan rasanya pun sangat manis, sedangkan kurma segar dan kurma kering rasanya tidak terlalu manis.

Makanan yang mengandung banyak gula adalah “Karbohidrat Sederhana“, sedangkan kurma yang dimakan Rasulullah adalah salah satu makanan yang disebut “Karbohidrat Kompleks” yang sangat baik untuk tubuh kita.

Karbohidrat Sederhana adalah karbohidrat yang mengandung banyak kadar gula dan merupakan sumber energi yang sangat besar, namun juga cepat habis. Energi yang dihasilkan hanya akan bertahan sebentar dalam tubuh dan apabila berlebih, akan ditumpuk menjadi lemak dalam tubuh. Jenisnya dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Karbohidrat sederhana dengan GI (Glycemic Index) tinggi
Memiliki sifat merangsang penimbunan lemak karena respon insulin yang tinggi.
Contoh: sirup, minuman ringan, permen, kue-kue, dll. Pokoknya yang rasanya manis banget.

2. Karbohidrat sederhana dengan GI (Glycemic Index) rendah
Memiliki sifat menyediakan energi besar yang cepat habis, namun tidak merangsang penimbunan lemak karena respon insulinnya rendah.
Contoh : aneka buah-buahan manis seperti pisang, apel, pir, dll.

Sedangkan Karbohidrat Kompleks adalah karbohidrat yang memiliki struktur untaian gula yang panjang dan juga merupakan sumber energi besar, namun memiliki sifat yang membuat energi yang dihasilkan menjadi lebih tahan lama dan tidak menumpuk menjadi lemak.

Dalam tubuh kita karbohidrat kompleks akan diproses secara perlahan, itulah sebabnya energi yang dihasilkan menjadi tahan lama. Karbohidrat kompleks juga dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Karbohidrat kompleks dengan GI (Glycemic Index) tinggi
Memiliki sifat merangsang penimbunan lemak karena respon insulin yang tinggi, namun terjadinya secara perlahan sehingga energi tersimpan lebih lama. Karbohidrat kompleks yang seperti ini akan menyimpan energi dalam tubuh, dan menjadi otot jika dilatih (olahraga) secara teratur.
Contohnya: beras putih, jagung, kentang, dll.

2. Karbohidrat kompleks dengan GI (Glycemic Index) rendah
Memiliki sifat yang menyediakan energi lebih lama dengan respon insulin yang rendah, sehingga tidak akan menjadi lemak. Biasanya makanan-makanan yang mengandung hal ini banyak disarankan karena sifatnya yang sehat.
Contohnya: kurma segar, beras merah, umbi-umbian, sayuran, dll.

Ya, Karbohidrat yang ada dalam kurma lebih mudah sampai ke liver (hati) dan lebih cocok dengan kondisi organ tersebut. Terutama sekali kurma masak yang masih segar. Liver (hati) akan lebih mudah menerimanya sehingga amat berguna bagi organ ini sekaligus juga dapat langsung diproses menjadi energi.

Kalau tidak ada kurma basah, kurma kering adalah pilihan kedua, karena mempunyai kandungan unsur gula yang tinggi pula. Bila semua itu tidak ada juga, cukup beberapa teguk air untuk mendinginkan panasnya lambung akibat puasa sehingga dapat siap menerima makanan sesudah itu”

Dari penjelasan diatas, maka urutan makanan yang terbaik bagi orang yang berbuka puasa adalah ruthab (kurma basah), tamr (kurma kering) kemudian air. Dan mustahil sekali jika di dalam urutan urutan tersebut kita tidak mendapatinya, meskipun cuma AIR

Perlu juga diketahui jika Kurma lebih unggul dari makanan lain yang mengandung gula. Hal ini juga didukung bukti, yaitu segelas air yang mengandung glukosa akan diserap tubuh dalam waktu 20-30 menit, tetapi gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit. Itulah sebabnya orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar. Wallahu A'lam Bish showab

Sumber:
http://situslakalaka.blogspot.com

Zainab, Kisah Cinta Sang Putri Nabi


Oleh Rachmad Resmiyanto

Zainab binti Muhammad radhiallahu 'anha merupakan putri tertua Nabi. Ia buah pernikahan Nabi dengan Bunda Khadijah radhiallahu 'anha.

Zainab kecil sudah dilatih Khadijah untuk mengasuh Fathimah Az Zahra radhiallahu 'anha. Zainab merupakan mutiara bagi suaminya, Abul Ash ibn Rabi’. Sosoknya merupakan cermin seorang istri yang begitu setia dalam berkhidmat bagi suaminya.

Ketika Zainab menyampaikan bahwa ayahnya mendapat wahyu kenabian, Abul Ash mengingkarinya. Abul Ash mengakui bahwa Muhammad, ayah mertuanya, merupakan orang yang tidak pantas diingkari, tetapi alasan nenek moyangnya lebih ia utamakan untuk menolak risalah kenabian.

Pada perang Badar, Abul Ash ikut berperang di barisan kaum musyrikin memerangi ayah mertuanya sendiri. Bayangkan betapa galau hati Zainab saat itu. Ia harap-harap cemas keselamatan ayahnya. Pada saat yang sama, ia juga gundah dengan nyawa sang suami yang memerangi ayahnya. Akhirnya datanglah kabar 70 orang musyrikin tertawan, Abul Ash salah satunya.

Dan siapa yang menebusnya? Zainab sang istri. Demikianlah bakti Zainab pada suaminya.

Dari Makkah, Zainab mengirim sejumlah harta tebusan dan sebuah kalung dari batu Onyx Zafar. Ini kalung yang tak biasa. Kalung itu merupakan hadiah pernikahan dari sang ibunda, Khadijah.

Ketika Nabi melihat kalung itu, ingatannya melayang ke cinta sejatinya, Khadijah. Nabi berseru pada kaum muslimin, jika mereka setuju Nabi meminta Abul Ash dibebaskan dan kalung itu dikembalikan ke Zainab.

Kembalinya Abul Ash dalam dekapan Zainab ternyata juga membawa kabar dari Nabi bahwa iman telah memisahkan mereka. Iman telah menjadi batas hubungan suami istri itu. Zainab diminta berhijrah ke Madinah oleh Nabi.

Kala itu Zainab sedang mengandung buah cinta dengan Abul Ash dan kelak ia keguguran ketika jatuh dari untanya. Keduanya, Zainab dan Abul Ash, berpisah dengan gerimis air mata. Demikianlah bakti Zainab pada agamanya.

Beberapa waktu sebelum Fathul Makkah, Abul Ash memimpin kafilah dagang dari Syam. Lagi-lagi, seluruh hartanya disita kaum muslimin. Ketika malam merayap, Abul Ash diam-diam menemui Zainab di Madinah dan  meminta Zainab untuk memberi perlindungan. Zainab menyanggupi. Zainab berseru di balik dinding ketika Rasul dan kaum muslimin berdiri shalat Subuh. “Wahai kaum muslimin, Abul Ash berada dalam perlindungan Zainab”.

Abul Ash dan hartanya selamat. Inilah titik balik itu. Sepulang ke Makkah dan menunaikan amanat orang-orang Quraisy, Abul Ash berseru dan berikrar syahadat.

Abul Ash menyusul belahan jiwanya, Zainab, ke Madinah. Setelah 6 tahun berpisah karena iman yang beda, Abul Ash dan Zainab kembali bersatu cintanya. Cinta Zainab akhirnya tergenapkan. Kerinduannya akan iman di dada suaminya terpenuhi. Dan tak lama berselang, setahun kemudian wafatlah Bunda Zainab.

Cinta Abul Ash menyebabkan tangisannya begitu menyayat sehingga orang yang mendengarnya juga ikut menangis. Usai dimandikan, Nabi bersabda, “Kafanilah ia dengan kain ini”.

Dalam perjalanan ke Syam, Abul Ash mengenang, ''Puteri Al-Amiin, semoga Allah membalasnya dengan kebaikan dan setiap suami akan memuji sesuai dengan yang diketahuinya.''

Demikianlah ridha suami dibawa serta oleh Zainab. Inilah Zainab radhiallahu 'anha, putri pemimpin para Nabi.

Warungboto, Yogyakarta, 15 Ramadhan 1432/15 Agt 2011

Sumber:
http://rachmadresmi.blogspot.com/
http://www.eramuslim.com

Ramadhan, Janganlah Cepat Berlalu

Oleh bidadari_Azzam

Kupandangi padang rumput hijau di dekat taman bermain anak-anak itu, lama. Mungkin kalian bingung, kenapa barisan rumput itu begitu menarik perhatianku.

Tapi begitulah kenyataannya, merasakan sesuatu yang sangat istimewa tatkala melihat keindahan rumput hijau nan segar menyejukkan mata, dan beberapa minggu lagi hijau itu akan berubah warna, mengering.

Sesekali hujan datang dan tanah becek. Serta sekian minggu berikutnya si padang rumput akan berubah menjadi padang salju, putih dan beku.

Memiliki pengalaman berbeda di belahan eropa adalah salah satu anugerah-Nya buat kami. Ketika mata menjadi saksi, hati berucap dzikrulloh, melihat perputaran empat musim yang tidak kita temui di negeri-negeri sekitar khatulistiwa.

Terasa cepat sekali perjalanan sang waktu, padahal siang dan malam yang hadir setiap hari merupakan hal yang dianggap ‘sangat biasa’ bagi kebanyakan orang. Melakukan rutinitas normal, kegiatan sehari-hari dan mungkin ada banyak orang yang berkeluh kesah menyatakan kejenuhan.

Sedangkan bagi seorang hamba-Nya yang wajib senantiasa bersyukur, di masa apa pun, musim apa pun, kala kondisi lapang maupun sempit, tentu inovasi kegiatan bisa dilakukan.

Masa jenuh atau bosan itu tak akan hadir dalam diri, kecuali sejenak jeda mengatur nafas dan memperbaiki kelurusan langkah. Allah ta’ala mengingatkan kita dalam ayat-Nya yang bermakna,

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal ; (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”(QS. Ali ‘Imran[3]:190-191)

Ramadhan ini adalah ramadhan kelima dalam hidup sister Zaynab. Yang ia rasakan tatkala telah memeluk Islam adalah kesegaran iman dan ketenangan dalam tujuan hidup dengan segala cita-citanya. 

Disini pula letak perbedaan antara sosok seorang muslim dengan non muslim, kegiatan dalam mempelajari dan memperdalam agama-Nya merupakan ilmu dan hikmah yang amat besar. Mendekatkan diri dalam kedisiplinan belajar Al-Qur’an adalah point penting yang menjauhkan diri dari kejenuhan.

Sister Zaynab merupakan salah satu hamba-Nya yang terpilih ketika memasuki gerbang hidayah Islam, diawali dengan ketertarikan dengan Al-Qur’an. Apalagi di bulan ramadhan nan penuh dengan segala bonus-Nya, biasanya semangat belajar dan terus menggali ilmu akan makin bertambah.

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalammengatakan, “Siapa yang ingin berdialog dengan Rabbnya, maka hendaklah dia membaca Al-Quran.” (HR. Adailami dan Al-Baihaqi)

Jejak pijakan kaki terasa ringan melangkah ke majelis-majelis ilmu, pikiran jernih dan tenang, karena jaminan dari Allah ta’ala. Bahkan beliau yang baru mengenal islam malah mengetahui hadits rasul-Nya bahwa,
Orang yang dalam dadanya tidak ada sedikit pun dari Alqur’an, ibarat rumah yang bobrok.” (HR.At-Tirmidzi)

Bagaimana dengan kalbu kita hari ini, terasakah begitu cepatnya hari-hari ramadhan? tautan ilmu-Nya masih terus diraba-raba, target pribadi masih belum tercapai, hal itu pun amat dirasakan oleh sister Zaynab.

Padahal, ramadhan syahdu ini amat berharga, bonus-bonus-Nya sepanjang waktu terhampar buat memudahkan setiap mukmin untuk menggapai ketakwaan.

Dalam tausiyah ramadhan banyak da’i-da’iyah mengingatkan kita bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam bersabda,

"Umatku diberi lima keistimewaan pada bulan Ramadhan yang tidak diberikan kepada umat sebelum mereka : Bau mulutnya orang-orang puasa lebih wangi di sisi Allah dibandingkan bau minyak kasturi, setiap hari malaikat memintakan ampunan bagi mereka saat berpuasa sampai berbuka, Allah menghiasi surga untuk mereka kemudian berfirman, "Hamba-hamba-Ku yang saleh tengah melepaskan beban dan kesulitan maka berhiaslah”, setan-setan dibelenggu sehingga tidak bisa menggoda dan orang-orang puasa diampuni dosa-dosa mereka pada malam terakhir bulan Ramadhan." (HR.Ahmad, al-Bazzar, al-Baihaqi). 

Subhanalloh… Namun tamu mulia itu selalu terasa hanya sebentar, oh ramadhan, janganlah cepat berlalu.
Duhai Ilahi, kami malu… Ramadhan indah yang Engkau curahkan samudera kenikmatan beserta bergulung reward-MU di dalamnya ternyata masih harus berlalu begitu saja. Kami masih tenggelam dalam kehinaan, bercoreng aib dan berlumur dosa, ampunilah kami, duhai Robbi…

Satu hal yang kusebut ‘amazing’ detik-detik ramadhan ini adalah tatkala diri ini berjumpa dengan para muallaf yang tinggal di Krakow, malah beberapa di antaranya, saya saksikan sendiri sebuah momen dahsyat tatkala syahadat yang mereka lafadzkan mengalir lancar dalam bermacam dialek yang sangat berbeda dengan kita.
Lantas saya berpikir, “Inilah salah satu hikmah ketika garis hidup dilalui, ‘terdamparnya’ kami di sudut eropa timur ini. Allah ingin mempertemukan saya dengan mereka…”. Insya Allah kisah beberapa di antaranya akan saya utarakan di artikel berbeda.

Selamat menggapai segala cita dalam kesempatan memaknai ramadhan kali ini, jika ini ramadhan terakhir kita, semoga inilah ramadhan terbaik yang kita capai.

Sumber:
http://www.eramuslim.com

10 Hari Terakhir Ramadhan


Oleh Galih Ari Permana
10 hari terakhir, sudah bukan lagi keikhlasan Ramadhan, yang dicari adalah duit, modal buat lebaran. 80% responden mangakui.
Kalimat diatas tercantum pada sebuah akun Facebook seorang teman yang saya baca pagi ini. Nadanya seperti berkelakar tetapi mampunyai makna yang sangat dalam.


Berulang saya membacanya dan merenungi makna dari kalimat itu. Keikhlasan Ramadhan, ikhlas berserah diri kepada Allah dengan memaksimalkan ibadah di bulan suci ini. Bulan penuh rahmat dimana pahala dan ampunan ditebarkan didalamnya.
Menuju akhir ramadhan rasa khusyuk itu mulai pudar dalam sebagian sanubari. Shaf-shaf masjid pun kembali kepada jemaah yang biasa shalat subuh di luar ramadhan. Habis tenaga mereka dengan kesibukan mempersiapkan hari raya kemenangan di pusat-pusat perbelanjaan.
10 hari terakhir ramadhan sebagian umat Islam tumpah ruah di pasar, mall, plaza, hanya sekedar untuk menghiasi raga. Berlomba berhias diri hanya untuk menunjukkan siapa yang paling meriah dalam menyambut bulan Syawal. Tapi mereka terlena akan mempercantik qalbu guna menjadi insan yang terlahir suci kembali.
Sepertinya budaya berlebihan dalam menyambut Syawal sudah mendarah daging. Kita lebih senang menjalankan agama yang sifatnya seremonial yang penuh dengan gagap gempita. Kita tidak terbiasa mencari makna atas sebuah kewajiban yang menjadi asas kenapa kewajiban itu diperintahkan. Kita lebih senang memperindah raga daripada jiwa sehingga tidak heran jika selepas ramadhan banyak orang yang berpakaian indah namun mereka lupa dengan masjid, al-Quran, dan kemulian yang lain dari agama Islam ini.
10 hari terakhir Ramadhan, alhamdulillah masih ada sebagian orang yang mengecangkan ikat pinggang dan menjauhkan lambungnya dari tempat tidur. Mereka semakin khusyuk berlomba mencari cinta Tuhannya. Pakaian mereka sederhana namun hati-hati mereka berkilauan karena semakin diasah oleh sujud dan tilawah. Harta mereka lebih dibelanjakan dijalan Allah dengan bersedakah, berinfaq dan zakat.
Semoga Allah memasukan kita kedalam golongan orang yang beruntung di bulan suci ramadhan dengan selalu mengikuti sunnah nabi-Nya.

Sumber:
http://www.eramuslim.com

Phase 3 Bagian 17 (Menemukan Keseimbangan)

Phase 3 Bagian 16 (Mode yang Membunuh)

Phase 3 Bagian 15 (Racun Yang Diprioritaskan)

Mengejar Lailatul Qadar


Oleh Abi Sabila

Seorang anak bertanya pada ayahnya, kapan terjadi lailatul qadar? Rupanya ia masih penasaran dengan ceramah sang ustadz kemarin malam, sesaat sebelum sholat tarawih dimulai.

“Wallohualam. Hanya Allah yang tahu secara pasti,” Jawab sang ayah yang baru selesai tadarus Al Qur’an. “Tapi baginda nabi Muhammad SAW pernah memberitahu sahabat tentang tanda-tanda datangnya lailatul qadar. Diantaranya, malam itu terlihat cerah, tidak panas dan tidak juga dingin. Sebuah suasana yang sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata. Dan itu terjadi di malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan,” sang ayah menambahkan.

“Apakah kita bisa bertemu dengan lailatul qadar?”

“Insya Allah! Asal kita bersungguh-sungguh berusaha. Mencari dan mengejarnya.”

“Mencari dan mengejar? Mengapa harus demikian? Apa tidak semua orang Islam bisa bertemu lailatul qadar?” sang anak makin penasaran.

“Tidak! Tidak semua orang menyadari datangnya malam lailatul qadar. Hanya ahli ibadah yang menyadari kehadiran lalilatul qadar dan memanfaatkannya, meraih kemuliaannya dengan beribadah, mendekatkan diri kepada Allah.”

“Salah satu temanku pernah bilang kalau bapaknya pernah mendapatkan lailatul qadar. Hebat ya! Padahal, kata temanku itu, bapaknya baru rajin sholat setelah bulan Ramadhan datang. Menurut Ayah, benar nda sih apa yang temanku bilang?”

“Mungkin saja. Tak ada yang tak mungkin, jika Allah menghendakinya. Tapi tidak mudah untuk bisa mendapatkan malam lailatul qadar. Tidak bisa instant. Butuh persiapan dan usaha yang panjang. Bahkan, Ayah pernah dengar dari ustadz, bahwa orang-orang yang mendapatkan lailatul qadar, sudah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari. Setidaknya, memasuki bulan Rajab, mereka sudah mulai memfokuskan ibadahnya. Dan tak hanya itu, diluar bulan itupun ibadah mereka selalu terjaga.”

“Jadi, temanku atau bapaknya itu bohong?” tanya sang anak kecewa.

“Wallhoualam. Ayah tidak bilang begitu. Bisa saja dia benar-benar menyadari saat turunnya lailatul qadar. Tapi bisa juga hanya prasangkanya saja. Semua orang bisa mengaku telah bertemu atau melihat tanda-tanda turunnya lailatul qadar. Tapi menurut Ayah, kita bisa mempertimbangkannya terlebih dahulu sebelum mempercayainya. Bagaimanapun, tidak sembarang orang bisa dengan mudah mendapatkan malam lailatul qadar. Hanya mereka yang akidahnya murni, ibadahnya terjaga yang patut dipercayai omongannya. Lailatul qadar itu malam yang sangat itimewa. Pada malam itu, para malaikat turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi, mengaminkan doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar. Para malaikat dan Jibril as turun dengan membawa rahmat atas perintah Allah swt, membawa setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di tahun itu hingga yang akan datang. Lailatul Qodr adalah malam kesejahteraan dan kebaikan seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit fajar. Ibadah di malam lailtul qadar pahalanya lebih besar dari pahala beribadah seribu bulan. Meski tidak ada yang mustahil bagi Allah, tapi kalau setiap orang bahkan yang ibadahnya asal-asalan bisa mendapatkan, lalu dimana letak istimewanya?” panjang lebar sang Ayah menjelaskan.

“Satu malam pahalanya lebih dari ibadah seribu bulan? Berarti sama dengan berapa tahun, Yah?”

Tak sabar menunggu jawaban, sang anak beranjak dari duduknya, mengambil kalkulator dari dalam laci meja belajar dan langsung menghitung. Seribu bagi dua belas.

“Lebih dari delapan puluh tiga tahun. Subhanallah!” kata sang bocah kemudian. Ia terlihat takjub. “Kalau begitu, orang yang bisa bertemu malam lailatul qadar itu beruntung sekali ya, Yah? Ibadah semalam sudah sama dengan ibadah lebih dari delapan puluh tiga tahun. Kalau dihitung-hitung, umur manusia rata–rata enam puluh tahun, masih ada sisa banyak tahun. Tidak perlu ibadah lagi, sudah cukup,” sang anak menghitung dengan logika matematikanya, tak sadar bahwa apa yang dia pikirkan adalah salah besar.

Mendengar itung-itungan anak tunggalnya, sang Ayah tersenyum sebelum menjelaskan.

“Begini, Nak. Ibadah di malam lailatul qadar memang pahalanya lebih banyak dari ibadah seribu bulan, atau menurut perhitunganmu tadi lebih dari delapan puluh tiga tahun. Tapi bukan berarti manusia tak perlu ibadah lagi.”

Sang anak meletakan kembali kalkulatornya. Terlihat kecewa.

“Kelak kita masuk syurga atau neraka adalah tergantung dari hasil hisab dosa dan pahala yang kita kumpulkan selama hidup, semenjak baligh dimana kewajiban agama melekat, hingga ajal menjemput. Orang yang mendapatkan malam lailatul qadar memang menjadi mulia, dinaikan derajatnya, mendapatkan pahala berlipat ganda, bahkan tak terhitung jumlahnya kecuali Allah yang mengetahuinya. Tapi bukan berarti setelah itu ia bebas dari kewajibannya sebagai seorang hamba. Ingat, tidak Allah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah, beribadah kepada Nya. Kalau seperti yang kamu bayangkan, berapapun banyaknya pahala yang telah ia kumpulkan bisa habis terkikis oleh dosa yang ia lakukan. Timbangan amal yang tadinya berat bisa kalah berat oleh dosa-dosanya. Bukannya langsung masuk syurga, tapi singgah dulu di neraka.”

“Tapi tetap masuk syurga juga kan?”

“Insya Allah. Setiap yang beriman kepada Allah dan rasulNya, jaminannya adalah masuk syurga. Tapi apakah langsung atau ‘dibersihkan’ dulu di neraka, tergantung amal perbuatannya. Dan yang jelas, mereka para ‘ahli ibadah’, yang pernah mendapatkan malam lailatul qadar, perhitungannya tidak sama dengan perhitunganmu yang beribadah saja masih itung-itungan, merasa beramal sedikit sudah bangga, seolah sudah memegang kunci syurga. Mereka yang pernah mendapatkan malam lailatul qadar justru akan semakin tekun beribadah, berharap setiap tahunnya bisa bertemu dengan malam lailatul qadar. Tidak seperti kita yang belum tentu berjumpa tapi usahanya hanya sekedar saja.”

“Kalau sekarang, masih mungkin tidak untuk kita mendapatkan malam lailatul qadar?”

“Sudah Ayah bilang, tak ada yang tak mungkin, Allah Maha Kuasa, Maha Berkehendak. Yang terpenting, benahi diri, rapihkan ibadah dan meskipun kanjeng nabi memberi rambu bahwa lailatul qadar datang di malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, jangan berlaku curang, jangan pilah-pilih. Malam ganjil tekun ibadah, tapi malam genapnya kau justru dimana. Beribadahlah dengan tekun setiap malam, anggaplah lailatul qadar akan datang malam itu. Mohon kepada Allah agar kita diberi kesempatan meraih keistimewaan malam lailatur qadar, sedangkan hasilnya, serahkan sepenuhnya pada Allah.”

“Jadi begitu ya, Yah?”
“Ya! Cari dan kejarlah lailatul qadar. Jangan hanya berdiam diri. Bisa jadi kita dan mereka para ahli ibadah sama-sama melewati malam-malam yang sama, tapi apa yang kita lakukan dan kita dapatkan jauh berbeda.”

Sumber:
http://www.eramuslim.com
http://www.abisabila.com

Onion Story Episode 11 : Magician Wanna Be di Bulan Puasa Harus Memperkuat Iman Tapi...

CERITA TENTANG SEORANG MAGICIAN WANNA BE YANG GAGAL TERUS.

PENGENALAN CHAR.

MAGICIAN ; ORANG YANG SANGAT SANGAT INGIN MENJADI PESULAP HANDAL.

OM JIN ; JIN YANG GA JELAS... ILMU SIHIR NYA PUN PAS-PASAN,MAKLUM BARU JADI JIN 3 BULAN.


CERITA NYA BERMULA KETIKA SI MAGICIAN MENDAPAT KABAR BURUNG KALAU INGIN HEBAT MENJADI MAGICIAN HARUS MEMPUNYAI JIN. AGAR BISA SEPERTI DEDI CARBUSET MAGICIAN DARI NEGARA SEBELAH. ( SOAL NYA INI DI NEGRI ONION )

Si Magician langsung pergi ke TKP dimana JIN di simpan.



"Hmmm... Aduuuh susah banget sih mau telepon cewe gw aja,soal nya cewe gw yang ngasih tau klo ada JIN yang bisa bikin gw hebat..."

( Akhir nya tersambung juga telepon nya tapii )



"Haloo sayaaaang... Kamu kemana aja,aku kan kangen,pengen peluk kamu,pengen cium kamu,pengen bobo sama kamu..."



"SAYANG SAYANG !!! EMANG NYA KOE TAU KOE TELEPON SOPO!!! INI TANTE MU LEHH!!! DASAR KOE ANAK DURHAKA,ANAK KURANG AJAR, ANAK . . . . . .

( Langsung di tutup sama si Magician )



"Haduuu.. Baru juga mulai cerita nya gw uda apes gini.. Firasat ga baik nih..."

( Dan akhir nya si Magician sampai di Goa Tempat JIN itu disembunyikan, Lalu si Magician masuk kedalam Goa Tersebut yang penuh dengan rintangan )



"Segala macam Rintangan akan ku hadapi... Demi masa depan yang cerah..."

( Lalu macam-macam rintangan di hadapi oleh si Magician )

( Ketemu Gurita Raksasa )

Heleeeeeep....

( Bertemu dengan Ibu nya Gurita Raksasa )

Gurita : werrrr... werrr....

Magician : Mamaaaa.... Helepp...... Maaaaaaaaaamaaaaaaaaaaaa.....

( Lalu bertemu dengan Centaur Konyol )


Centaur : Bhahahaha...

Magician : bpa-bpa... bhelep bme...bkabpok ( papa help me...kapok )

( Ketemu Hantu Jepun )


Hantu : xixixixixi

Magician : Rasa nya mau mokad . . . . . . . . . . . . . . . . .

( Akhir nya sampai juga ke tujuan )

Magician : Akhir nya sampai juga...


( Lalu si Magician Melihat lampu ajaib nya, Langsung dia mengambil nya dan membawa keluar dari Goa tersebut )

Magician : Akhir nya semua mimpi gw bakalan jadi kenyataan... Hohohoho... Langsung aja gw gosok-gosok...

( Lalu setelah beberapa saat si JIN muncul )

JENG..JENG..JENG...

Om Jin :
Huahahahaa.... Selamat Master kau telah memanggilku,Saya kasih 3 Permintaan...

Magician :
Akhir nya penantian gw selama ini jadi kenyataan... Saya Laper saya pengen makanan yang enak dan yang banyak..

Om Jin :
Siap Master...!!!

Magician :
Whaaat!!!! Kamu siapa!!! Mana Om Jin saya!!!

Om Jin :
Hahahaha... Saya memang suka merubah wujud saya... Abis nya asik... hahaha
Saya kabul kan permintaan Master.

CRIIIIIIIIIIING....!!!!

Magician : Waaaaaaaaaaaa.......

Itadakimatsu....

( Setelah beberapa saat )

Magician : Wuff... Kenyang banget.. Sekarang Permintaan ke 2. Hmm... Saya mau Majalah PlayION dari seri 1 - 3 ( Maksud nya Boy tapi versi ONION )

Om Jin : Hahahaha,,, si Master bisa aja... Ok lah saya kabul kan...

Magician : Waaaa... Akhir nya punya juga buku nya dari seri 1 - 3. hohohohoho.... Makasih...



Yeah... Yeah... Yeah... Akhir nya Kepermintaan Terakhir....



Saya mau punya kekuatan magic yang sangat sangat sangat Hebat...

Om Jin : Waduh Gan... Klo yang itu ane ga bisa... Soal nya Ane jadi Jin aja baru 3 Bulan... Jadi Sihir ane aje ga sampe kesono... Cuma bisa ngabulin permintaan yang kecil-kecil aja... Klo yang Gede-gede ane ga sanggup...

Magician : A...A...Ap... Apaa......

( Karena merasa bersalah si Om Jin ga berubah wujud lagi )

Om Jin : Iya gan,,, Ane cuma nerusin bokap ane yang Jin dulu,,, Almarhum cabut ngadep Yang Maha Kuasa baru 3 bulan lalu, jadi ane baru jadi Jin 3 Bulan aje.

Magician : Hidup gw ga pernah bagus nih... .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Om Jin : Tapi tenang master... Kan masih ada saya, bisa menghibur master...

^
^
^
( Mencoba menghibur )

Magician : Pala mu.....!!!

Pengajian Ramadhan : I'tikaf

I'tikaf dalam pengertian bahasa berarti berdiam diri yakni tetap di atas sesuatu. Sedangkan dalam pengertian syari'ah agama, I'tikaf berarti berdiam diri di masjid sebagai ibadah yang disunahkan untuk dikerjakan di setiap waktu dan diutamakan pada bulan suci Ramadhan, dan lebih dikhususkan sepuluh hari terakhir untuk mengharapkan datangnya Lailatul Qadr. Dalam hal ini Rasulullah saw. bersabda :

عن ابن عمر رضي الله عنهما قال :كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعتكف العشر الأواخر من رمضان ، متفق عليه .

" Dari Ibnu Umar ra. ia berkata, Rasulullah saw. biasa beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan." (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

عن أبي هريرة رضى الله عنه قال كان النبي صلى الله عليه وسلم يعتكف في كل رمضان عشرة أيام فلما كان العام الذي قبض فيه اعتكف عشرين يوما ـ رواه البخاري.

"  Dari Abu Hurairah R.A. ia berkata, Rasulullah SAW. biasa beri'tikaf pada tiap bulan Ramadhan sepuluh hari, dan tatkala pada tahun beliau meninggal dunia beliau telah beri'tikaf selama dua puluh hari. (Hadist Riwayat Bukhori).

 Sebagian ulama mengatakan bahwa ibadah I'tikaf hanya bisa dilakukan dengan berpuasa.

Tujuan I'tikaf.

1. Dalam rangka menghidupkan sunnah sebagai kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah saw. dalam rangka pencapaian ketakwaan hamba.

2. Sebagai salah satu bentuk penghormatan kita dalam meramaikan bulan suci Ramadhan yang penuh berkah dan rahmat dari Allah swt.

3. Menunggu saat-saat yang baik untuk turunnya Lailatul Qadar yang nilainya sama dengan ibadah seribu bulan sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam surat 97:3.

4. Membina rasa kesadaran imaniyah kepada Allah dan tawadlu' di hadapan-Nya, sebagai mahluk Allah yang lemah.

Rukun I'tikaf.

I'tikaf dianggap syah apabila dilakukan di masjid dan memenuhi rukun-rukunnya sebagai berikut :

1. Niat. Niat adalah kunci segala amal hamba Allah yang betul-betul  mengharap ridla dan pahala dari-Nya.

2. Berdiam di masjid. Maksudnya dengan diiringi dengan tafakkur, dzikir, berdo'a dan lain-lainya.

3. Di dalam masjid. I'tikaf dianggap syah bila dilakukan di dalam masjid, yang biasa digunakan untuk sholat Jum'ah. Berdasarkan hadist Rasulullah saw.

" ولا اعتكاف إلا في مسجد جامع ـ رواه أبو داود.

"Dan tiada I'tikaf kecuali di masjid jami' (H.R. Abu Daud)

4. Islam dan suci serta akil baligh.


Cara ber-I'tikaf.

1. Niat ber-I'tikaf karena Allah. Misalnya dengan mengucapkan : Aku berniat I'tikaf karena Allah ta'ala.

نويت الاعتكاف لله تعالى

2. Berdiam diri di dalam masjid dengan memperbanyak berzikir, tafakkur, membaca do'a, bertasbih dan memperbanyak membaca Al-Qur'an.

3. Diutamakan memulai I'tikaf setelah shalat subuh, sebagaimana hadist Rasulullah saw.

وعنها رضى الله عنها قالت كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا أراد أن يعتكف صلى الفجر ثم دخل معتكفة "ـ متفق عليه .

"Dan dari Aisyah, ia berkata bahwasannya Nabi saw. apabila hendak ber-I'tikaf beliau shalat subuh kenudian masuk ke tempat I'tikaf. (H.R. Bukhori, Muslim)

4. Menjauhkan diri dari segala perbuatan yang tidak berguna. Dan disunnahkan memperbanyak membaca:

أللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عنا

Ya Allah sesungguhnya Engkau Pemaaf, maka maafkanlah daku.


Waktu I'tikaf.

1. Menurut mazhab Syafi'i I'tikaf dapat dilakukan kapan saja dan dalam waktu apa saja, dengan tanpa batasan lamanya seseorang ber-I'tikaf. Begitu seseorang masuk ke dalam masjid dan ia niat I'tikaf maka syahlah I'tikafnya.

2. I'tikaf dapat dilakukan selama satu bulan penuh, atau dua puluh hari. Yang lebih utama adalah selama sepuluh hari terakhir bulan suci Ramadhan sebagaimana dijelaskan oleh hadist di atas.


Hal-hal yang membatalkan I'tikaf.

1. Berbuat dosa besar.

2. Bercampur dengan istri.

3. Hilang akal karena gila atau mabuk.

4.Murtad (keluar dari agama).

5. Datang haid atau nifas dan semua yang mendatangkan hadas besar.

6. Keluar dari masjid tanpa ada keperluan yang mendesak atau uzur, karena maksud I'tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dengan tujuan hanya untuk ibadah.

7. Orang yang sakit dan  membawa kesulitan dalam melaksanakan I'tiakf.


Hikmah Ber-I'tikaf .

1. Mendidik diri kita lebih taat dan tunduk kepada Allah.

2. Seseorang yang tinggal di masjid mudah untuk memerangi hawa nafsunya, karena masjid adalah tempat beribadah dan membersihkan  jiwa.

3. Masjid merupakan madrasah ruhiyah yang sudah barang tentu selama sepuluh hari ataupun lebih hati kita akan terdidik untuk selalu suci dan bersih.

4. Tempat dan saat yang baik untuk menjemput datangnya Lailatul Qadar.

5. I'tikaf adalah salah satu cara untuk meramaikan masjid.

6. Dan ibadah ini adalah salah satu cara untuk menghormati bulan suci Ramadhan.

Bocah Misterius di Bulan Ramadha








Beberapa tahun silam saya menemukan di sebuah milis posting menarik dan menggugah bertajuk “Bocah Misterius”. Karena itu saya merasa perlu mempublishnya lagi di Ramadhan ini.

Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung. Menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua.

Sungguh menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.

Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa! Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya.

Seorang pengurus masjid mendapat laporan dari orang-orang kampong mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu. Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan. Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya.

Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama juga!

Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah. Luqman pun lalu menegurnya.. Cuma, ya itu tadi, bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar. “Bismillah.. .” ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir, kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini.

Kalau memang bocah itu “bocah beneran” pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu. Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya.

“Ada apa bapak melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?” tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya. Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman.

“Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa,” jawab Luqman dengan halus,”apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu..” Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak kecil itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman lebih tajam lagi, dan tiba tiba berkata dengan lantang.

“Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua!

Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?!

Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa?

Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?

Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis?

Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?!

Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus? Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian…!?” Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela.

Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar “sangat” menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba.

“Ketahuilah pak.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tidak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.

Dan ketahuilah juga, justru bapak dan orang-orang di sekeliling bapak lah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?
Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?
Pak.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula.

Pak.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini. Apa yang telah saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami…!

Pak.., sadarkah Bapak akan ketidak abadian harta?

Sadarkah apa yang terjadi bila bapak dan orang-orang sekeliling bapak tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat? Bahkan, berlebihannya bapak dan orang-orang di sekeliling bapak bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat..

Tahukah Bapak akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa?
Pak.., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi.
Jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan ‘tuk setahun,
Jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi kelak….”

Entahlah apa yang ada di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan. Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya! Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong.

Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi. Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang! Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur.

Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah memberikannya hikmah yang luar biasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya. Sekarang yang ada dipikirannya sekarang, entah mau dipercaya orang atau tidak, ia ingin sekali menjelaskan hikmah perkataan bocah tadi kepada semua orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.

Sumber:
http://www.kaskus.us

Ceramah Tarawih Malam Ke 12 Ramadhan 1432 H

Ceramah Tarawih Malam Ke 12 Ramadhan 1432 H from IKRAMNI Nurul Iman on Vimeo.
Nara Sumber:
Ust. Lukmanul Hakim

Mengenal 8 Jenis Teh Hijau Dari Jepang



Buat yang sering makan di rumah makan Jepang mungkin sudah biasa dengan teh hijau. Teh yang diambil dari pucuk daun camellia ini memang sangat terkenal di Asia. Kenapa terkenal di Indonesia sendiri teh hijau sudah sangat mudah ditemui pada minuman-minuman botol dan kaleng, walaupun mungkin tidak murni teh hijau. Teh ini sangat umum di Jepang bahkan ketika kita memesan teh di Jepang maka yang tersaji adalah teh hijau.

Banyak isu yang berkaitan dengan kesehatan jika membahas soal teh hijau. Sudah sejak 10 tahun terakhir ini teh hijau di teliti manfaatnya secara kesehatan. Dengan beberapa bukti menyatakan mengkonsumsinya secara teratur dapat menurunkan kemungkinan berpenyakit jantung dan menghambat perkembangan beberapa jenis kangker. Meskipun teh hijau tidak menaikkan tingkat metabolisme yang cukup untuk menghasilkan penurunan berat badan secara langsung, ekstrak teh hijau terbukti mengandung polifenol dan kafein yang terbukti meng induksi thermogenesis dan merangsang oksidasi lemak, dan meningkatkan metabolisme hingga 4% tanpa meningkatkan denyut jantung.

Berikut ini ada 8 jenis teh hijau:
1. Gyokuro

Dinamakan Gyokuro karena warna hijau pucat yang muncul dari olehan daun tehnya. Merupakan teh dengan daun pilihan kelas atas yang sering disebut Tencha. Dalam prosesnya daun dilindungi dari sinar matahari secara langsung hingga teh akan berbau sangat harum.

2. Matcha

Teh hijau kualitas tinggi yang diolah menjadi bubuk dan biasanya digunakan untuk upacara minum teh ala Jepang. Matcha memiliki aroma yang harum dan biasanya digunakan untuk perasa pada eskrim rasa teh hijau, beberapa jenis kue tradisional Jepang, dan beberapa jenis coklat.

3.Sencha

Merupakan teh hijau kualitas standar yang biasa diminum sehari-hari. Daun yang digunakan pun daun biasa bukan daun yang mendapatkan perlakuan khusus.

4. Genmaicha

Teh dengan campuran butiran beras cokelat. Kadang sering disebut dengan “teh popcorn” karena beberapa butir beras akan mengembang ketika pembuatan dan menyerupai popcorn. Jenis teh ini pada awalnya diminum oleh kaum miskin di Jepang.

5. Kabusecha

Secara harafiah berarti “teh yang dilindungi”. Memang seminggu sebelum pemetikan pucuk daun akan dilindungi dengan kain untuk melindungi pucuk daun dari sinar matahari langsung. Dengan cara ini akan menghasilkan teh yang lebih ringan dan wangi.

6. Bancha

Merupakan salah satu teh hijau yang umum dikonsumsi di Jepang. Diambil dari pohon yang sama dengan Sencha hanya saja kualitas Bancha ada dibawah Sencha. Bancha juga dianggap kelas terendah dari teh hijau. Bancha sendiri memiliki 22 tingkatan, memiliki rasa yang unik, memiliki bau yang unik seperti jerami, dan teh ini yang biasa digunakan untuk diet.

7. Hojicha

Teh yang satu ini berbeda dengan teh yang lain karena pada prosesnya di panggang terlebih dahulu dia atas panci porselen dan arang, tidak seperti biasanya teh hijau dikukus. Teh dipanaskan hingga suhu tertinggi hingga merubah warna dari hijau menjadi cokelat kemerahan.

8. Kukicha

Biasa dikenal dengan nama Bocha, merupakan teh yang diambil dari ranting, batang, dan tangkai. Biasa digunakan untuk pengobatan. Memiliki rasa yang unik dengan aroma yang lain karena dibuat dari bahan yang berbeda dibanding teh hijau pada umumnya. (rayn)

Sumber:
http://kabarjepang.com/2011/08/14/teh-mengenal-8-jenis-teh-hijau-dari-jepang/ 

Phase 3 Bagian 14 (Sistem Industri Makanan)



Mau tau ada konsiprasi apa dibalik industri makanan?
Saksikan Phase 3 Bagian 14 (Sistem Industri Makanan)

(Film ini berdasarkan fakta dari film Food Inc. yg diterbitkan pd th 2009) :)

*WakeUpProject

Kajian Malam ke 13 Ramadhan 1432 H - Hukum Menyusui


Nara Sumber:
Ust. H. Abd. Rahman Umar .Nst

Moderator:
Ardiyansyah Nugraha

Materi:
Hukum menyusui

Kisah Nabi Muhammad dan Seorang Yahudi Buta

Di sudut pasar Madinah al-Munawarah, ada seorang pengemis Yahudi buta yang mangkal. Hari demi hari, apabila ada orang yang mendekatinya, ia selalu berkata, "Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya."

Sementara itu, tanpa disadarinya, setiap pagi Nabi Muhammad saw. mendatanginya dengan membawa makanan, lalu tanpa berkata sepatah kata, Beliau menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu, walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.

Nabi Muhammad melakukan hal itu hingga menjelang Beliau wafat. Setelah Beliau wafat, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari sahabat Abu Bakar ra. berkunjung kerumah istrinya Rasulullah, Aisyah ra. Beliau bertanya kepada istrinya Rasulullah,

Abu Bakar ra: Wahai Aisyah, adakah sunnah Rasulullah yang belum aku kerjakan?

Aisyah ra: Wahai Abu Bakar, engkau adalah seorang ahli sunnah. Hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum engkau lakukan kecuali satu sunnah saja.

Abu Bakar ra: Apakah itu?

Aisyah ra: Setiap pagi Rasulullah saw. selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana.

Keesokan harinya Abu Bakar pergi ke pasar untuk memberi makan seorang Yahudi buta yang sering diberi makan oleh Rasulullah saw. Ketika Abu Bakar menyuapkan makanan kepada seorang pengemis Yahudi buta itu, pengemis itu marah sambil berteriak,

Pengemis Yahudi Buta: Siapakah engkau?

Abu Bakar: Aku orang yang biasa datang memberimu makan.

Pengemis Yahudi Buta: Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku. Apabila ia datang kepadaku, tidak perlu tangan ini memegang dan tidak perlu mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu baru ia suapkan padaku.

Abu Bakar tidak dapat menahan air matanya. Ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu,

Abu Bakar: Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Orang yang mulia telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah saw.

Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar, ia pun menangis sambil berkata,

Pengemis Yahudi Buta: Benarkah demikian? (kata pengemis tua itu terkejut). Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, namun ia tidak pernah memarahiku sedikit pun. Ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi. Sungguh, ia begitu mulia....(kata pengemis Yahudi buta itu sambil menangis tersedu-sedu).

Akhirnya, pengemis Yahudi itu bersyahadat di hadapan Abu Bakar. Ya, pengemis buta itu masuk Islam berkat kemuliaan ahlak Nabi Muhammad saw. yang luar biasa dan berkat kekuasaan Allah Swt.

Foto-foto Presiden Soekarno sewaktu sholat di sebuah masjid di Amerika!


DI BULAN RAMADHAN YG BERBARENGAN DENGAN BULAN KEMERDEKAAN KITA, MUNGKIN FOTO2 INI BISA JADI INSPIRASI KITA

To The Point aja Ayo gan kita melihat foto Presiden Pertamax Kita yg lagi Sholat...

Presiden Soekarno, sosok seorang maestro yang besar yang begitu dihormati dan diidolakan oleh para tokoh dunia.

Dan dalam rangka kunjungan Presiden Sukarno ke Amerika Serikat tahun 1956, dan pada saat masuk waktunya shalat, Bung Karno dan rombongan menuju salah satu masjid di sana untuk menunaikan ibadah shalat berjamaah.

Foto-foto berikut terasa "berbicara" banyak tentang kepemimpinannya yang juga sekaligus mencerminkan kepribadiannya yang sederhana dan bersahaja.

Spoiler untuk Bung Karno:
Bung Karno, dengan tongkat komandonya berjalan kaki melintasi koridor masjid. Para pengawal correct menjaga Presidennya, lantas mengiringkannya masuk ke dalam masjid.

Spoiler untuk Bung Karno:


Usai shalat berjamaah, Bung Karno berdoa sejenak. Sejurus kemudian, ia bangkit berdiri lagi untuk kembali melaksanakan shalat sunah dua raka'at…. Anggota rombongan lain, ada yang mengikuti Bung Karno shalat sunah, ada yang tekun berdzikir, ada pula yang beringsut mundur, dan menunggu di luar masjid. Lihat foto selanjutnya di bawah ini.

Spoiler untuk Bung Karno:






Usai shalat, tak pernah lupa Bung Karno khusuk berdoa. Tampak di sebelah kiri Bung Karno adalah Roeslan Abdulgani. diplomat muda, pahlawan pada pertempuran heroik 10 November 1945 di Surabaya. Ia kemudian diangkat menjadi Menteri Luar Negeri, dan termasuk tokoh di balik Konferensi Asia Afrika Bandung yang bersejarah itu. Roeslan Abdulgani wafat 29 Juni 2005 dalam usia 91 tahun.

Spoiler untuk Bung Karno:

Seperti umumnya jemaah masjid, begitu pula Bung Karno. Saat berada di dalam masjid, beliau melepaskan segala atribut kebesarannya. Tidak ada lagi presiden, tidak ada menlu, tidak ada pejabat. Yang ada hanya imam dan makmum. Begitu pula usai shalat, Bung Karno dengan santai duduk di tangga masjid untuk mengenakan sepatunya, seperti halnya jemaah yang lain. (Sepatunya Bung Karno gak dititipin gak ilang ya Gan soalnya gak ada yg berani ambil...

Usai shalat, ia kembali melanjutkan protokol kunjungan kenegaraannya. Antara lain menggelar pembicaraan bilateral dengan Presiden dwight Eisenhower.


Salut ya Gan ama Maestro yg satu ini...
Saya rasa setelah masa kepemimpinan Presiden Soekarno sampai sekarangpun di Indonesia belum ada yg bisa menandingi kepemimpinan Beliau

MERDEKA.....!!!!!

Sumber:
http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=177106