Republik Galau

Entah mengapa kita sering mendengar kata galau akhir2 ini, mungkin dlm benak saya ini adalah tren atau mungkin virus dekonstruksi karakter khususnya bagi para pemuda masa kini, beberapa untaian kalimat yg selalu bernada keluh kesah,gelisah, bingung, bimbang dan khawatir menjadi sebuah sikap mental dari sebagian generasi anak bangsa.

Bukan lantas saya menjustifikasi bahwa galau adalah perbuatan yang buruk apalagi menjurus maksiat namun lebih cenderung kepada filosofi kata “GALAU” itu sendiri yang sekarang mengalami penyempitan persepsi dan latar belakang yang tidak jelas, meminjam istilah manajemen, kebanyakan mereka yang mengalami galau adalah yang tak memeiliki visi, berfikir sempit dan merasa putus asa dalam melakukan setiap langkah usaha. Sudah saatnya belajar kepada sejarah yang juga tak pernah lepas dan selalu dimulai dari kegalauan.

Telah terhampar bukti kegalauan mampu menembus batas realitas dan asumsi akal manusia yang terbatas. Generasi miskin imajinasi yang selalu menggantungkan diri dalam ketidak pastian adalah ciri khas generasi galau saat ini, mereka yang selalu meminum air menggunakan jari, atau garpu atau bahkan dengan sumpit padahal disitu ada sedotan.

Inilah yang membuat terkadang perasaan jiwa menjadi campur aduk atau berkelindan dalam kerumitan tanpa menemukan solusi yang dicari. Harap-harap cemas seakan menjadi jargon utama bagi para pemuja kegalauan.

Entah mengapa kegalauan itu juga selalu menghinggapi para pemimpin bangsa ini, cobalah lihat perilaku mereka yang tak pernah berhenti mencari sensasi atau sekedar untuk menunjukkan eksistensi dan sebagian politisi yang lain berubah bak selebriti yang sering nongol di tivi.

Sebagian lain berharap mendapatkan posisi strategis dan kenaikan pangkat atau saling sikut dan telikung-menelikung untuk menunjukkan kekuatan kelompoknya, Meminjam istilah seorang kawan, “begitu banyak orang berebut mencari perahu namun ternyata laut masih jauh”.

Sudah seharusnya para aktivis dakwah kampus menyadari dan memiliki sense of galau ketika melihat konspirasi besar antara pejabat dan pengkhianat, penguasa dengan pengusaha, wakil rakyat dengan kaum pemodal, seakan tak ada bedanya antara penegak hukum dengan pelanggar hukum.

Kegalauan yang sudah semestinya bersemayam dalam nurani para aktivis yang menamakan dirinya “oposisi kebatilan” adalah saat memandang adanya adu domba antara aparat dengan rakyat yang dilakukan oleh oknum pejabat untuk meraup keuntungan atau mengamankan singgasana kekuasaan, saat pimpinan tak berarti pemimpin dan saat persamaan hukum dan keadilan telah diperjual belikan dan adanya pertunjukan paradoks antara kasus maling sandal dengan mega skandal, dan yang seharusnya tak ada perlakuan berbeda di mata hukum antara presiden dengan pesinden, antara gubernur dengan tukang bubur atau penjual bajigur dan antara mentri dengan mantri. Permainan segelintir kaum elit yang mencederai atau merampas hak-hak wong alit.

Sudah saatnya kaum muda mulai menemukan momentum yang tepat untuk dijadikan sebagai peristiwa bersejarah dan merupakan bagian dari akumulasi kegalauan yang melanda.

Seperti halnya kegalauan hasan al-banna melihat kondisi bangsa mesir saat itu berada dibawah bayang-bayang imperialisme inggris, kerusakan moral, budaya korup serta hilangnya nilai-nilai islam dalam sendi-sendi kehidupan. Kemudian beliau mengumpulkan beberapa teman yang merasakan hal serupa yang pada akhirnya memunculkan gerakan IKHWANUL MUSLIMIN sebagai bentuk atau wujud dari puncak kegalauan yang ada pada zamannya.

Begitu juga dengan para pemuda yg galau ketika hari-hari menjelang kemerdekaan melakukan usaha-usaha dalam rangka mengisi kekosongan kekuasaan pada masa itu lalu dengan lantang merebut momentum kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945 serta mendaulat soekarno-hatta menjadi proklamator sekaligus pemimpin pertama republik ini.

Entah berapa banyak kegalauan dari sepenggal kisah masa lalu menjdi contoh bahwa kegalauan melahirkan sebuah momentum dan celah sejarah yang mampu dikenal dan dikenang sepanjang usia peradaban. Itulah kegalauan sosial yang terus berkembang dalam jiwa, bergejolak dalam hati dan berdiskusi dalam fikiran hingga mampu berinteraksi dalam lingkungan.

Kegalauan yang berujung pada logika penguat langkah sekaligus referensi kerja bagi setiap keputusan yang akan di ambil, ketika tidak hanya ego sesaat saja yang melandasi tapi juga kegalauan yang berkecamuk mampu mentasbihkan sesuatu yang tak pernah terpikirkan oleh orang lain terlebih menjadi inspirasi yang terus mengalir tiada henti.

Mencoba untuk belajar dari para penemu atau ilmuwan masa lalu yang diawali dari rasa galau sebelum pada akhirnya mereka dapat menciptakan pesawat terbang, radio, telefon, TV, mobil dan banyak hal baru yang mengisi kehidupan ini.

Semoga kita tidak terjebak pada kegalauan individu atau nafsi-nafsi, tapi lebih kepada kegalauan sosial yang menstimulus GERAKAN ini untuk bisa bertahan dalam arus yang tak menentu. Walau terkadang mimpi kita menembus ekspektasi dan nalar akal tak mampu menjawab sebuah tragedi maka saat itu pula kita percaya bahwa DIA punya rencana yang terbaik untuk jalan ini, karena problema adalah adanya perbedaan antara das sollen (seharusnya) dengan das sein (kenyataan) terhadap aspek2 struktur sosial,saat idealita tak seperti realita disinilah kegalauan mulai melanda.

Yakinlah bahwa setiap kegalauan pasti akan ada jalan keluarnya seperti halnya ruang gelap yang tak ada lampu, toh masih ada senter atau lampu tempel jika tak ada maka ambillah lilin, jika itu semua tidak ada maka yakinlah bahwa segerombolan kunang-kunang akan datang menghampiri kita.

SELAMAT BERGALAU.... !

AULYO PUTRO S
Ketua MPD KAMMI Malang

Doa Untuk Ibu dan Bapakku

Oleh Najmi Haniva

Saat ini hatiku tengah sangat perih. Perih yang menyayat hati. Perih karena belum juga membuat kedua orangtuaku bahagia. Apalagi menjadi anak sholeh yang berbakti. Sungguh masih jauh. Lalu, bagaimana aku bisa bermanfaat untuk kedua orangtuaku?

Aku masih terus meneror orangtuaku setiap kali telepon. Meminta uang. Menumpahkan kemarahan dan keluh kesahku. Bersedih. Dan banyak lagi yang kulakukan untuk membuat keduanya terbebani dan kesusahan. Sungguh tak sanggup membeberkan segala kelakuan diri yang menyakiti orangtuaku. Membuatku semakin perih.

Kesadaran mulai merayap dalam hatiku. Sadar akan cinta kasih keduanya yang sangat melimpah padaku. Kesadaran yang hilang timbul. Kadang membuncah seperti sekarang. Teringat semua yang mereka lakukan untukku. Segala pengorbanan dan perjuangan untuk membuatku bahagia. Bagaimanalah aku sering melupakannya.

Aku malah lebih sering mengobral janji dan berkata dusta. Bahwa aku berusaha semangat untuk menyelesaikan kuliahku. Nyatanya aku malas-malasan dan kadang putus asa. Bahwa aku akan lulus tahun ini. Tapi, aku belum menunjukkan bukti yang lebih nyata. Ya Allah, sungguh durhaka diriku...

Ibu selalu menasehati dan menenangkan aku. Tetapi diriku lebih sering menampik dan tetap menggerutu. Tak sepenuhnya laksanakan nasehatnya. Ibu berusaha membuatku tersenyum, tapi aku masih bersungut. Kenapa aku tak rasakan kasih sayangnya yang besar padaku?

Karena hatiku beku. Ya, ketika itu hatiku sungguh mengeras oleh maksiat dan dosaku. Terbelenggu masalah dunia. Melupakan hakikat hidup. Hatiku jauh dari Allah.

Maka sekarang, aku bersyukur saat hatiku mulai meleleh. Melembut karena kesadaran itu. Merasakan cinta kedua orangtuaku yang sangat besar untukku. Kesadaran yang diberikan Allah. Agar aku ingat pada keinginanku yang sering terkubur oleh cinta dan kesenangan dunia. Keinginan untuk membahagiakan kedua orangtuaku.

Selama ini, aku masih belum bisa membuat orangtuaku bangga padaku, sedikit saja. Menjadi anak yang berprestasi, bermanfaat di masyarakat, atau sekedar baik lakunya sehingga disukai banyak orang. Apalagi menyelamatkan kedua orangtuaku di akhirat.

Teringat segala pemberian keduanya, baik materi maupun kasih sayang yang berlimpah padaku, hatiku semakin pilu. Karena sama sekali belum balas memberikan sesuatu. Hanya kasih sayangku yang tersendat-sendat untuk mereka.

Jadi aku sangat ingin memberika n sesuatu untuk orangtuaku. Yang membuat keduanya bahagia. Yang membuat keduanya sangat bersyukur memiliki anak sepertiku. Dan lebih indah lagi agar orangtuaku semakin dekat kepada Allah. Semakin bertakwa. Semakin cinta. Tapi, apalah yang bisa kuberikan. Tak ada. Aku tak punya apa pun.


Aku hanya bisa mendoakan. Memohon kepada Allah setiap akhir shalatku. Meminta kebaikan untuk orangtuaku. Itu pun tak selalu meresapi doaku. “Rabbighfir lii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”


“Ya Allah, aku memohon kepadaMu yang Maha Kaya lagi memiliki segala alam semesta. Memohon sesuatu yang bisa kupersembahkan kepada orangtuaku. Sesuatu yang bisa membuat orangtuaku bahagia. Membuat keduanya semakin bertakwa kepadaMu. Semakin cinta kepadaMu.”
“Aku mohon Ya Allah ya Rahmaan ya Rahiim... tolong sehatkan, lindungi, berkahi, cukupi mudahkan, dan bahagiakan serta selamatkan kedua orangtuaku di dunia dan di akhirat...”
“Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari kiamat)” (Ibrahim : 41)
“Wahai Tuhanku, sayangilah kedua orangtuaku sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Al-Isra’ : 24)


Yogyakarta, 20 Januari 2011

Ya Allah, semoga aku bisa mengantarkan bapak dan ibu ke surgaMu... Semoga aku selalu mencintai dan mendoakan ibu bapakku... Ya Allah, berikan kesempatan untuk membahagiakan ibu dan bapak, menjadi anak yang sholeh...

Sumber:
http://www.eramuslim.com/oase-iman/najmi-haniva-doa-untuk-ibu-dan-bapakku.htm

Hikmah Dibalik Kehidupan Bermasyarakat

Oleh Abu Miftah


maulid (1).JPG (640×425)

Sebagai makhluk sosial, hidup bermasyarakat tidak dapat kita hindari. Tentu dengan segala konsekwensi bukan merupakan alasan bagi seseorang untuk menghindar, lalu menarik diri untuk bergaul di tengah masyrakatnya. Apalagi lari dari tanggung jawab. Bukankah Islam mengajarkan umatnya untuk hidup membaur di tengah msyarakatnya dengan berbagai konseksewensi yang harus ditanggungnya.

Cerita ini berawal disebuah perumahan dikawasan Bogor. Bagi kebanyakan orang tinggal di komplek menjadi pilihan yang tepat, selain nyaman, aman, juga sejuk terlebih tinggal dipinggiran ibu kota Jakarta.

Perumahan yang di huni rata-rata muslim, mempunyai daya tarik tersendiri. Terlebih adanya musolah yang selalu ramai untuk beribadah. Siapapun yang beribadah disana merasa senang, karena setiap sholat tidak kurang 2 shaf terpenuhi, itupun untuk sholat Zhuhur dan Asyar, sedangkan Magrib dan Isya lebih dari 2 shaf bahkan subuhpun tak kurang dari 2 shaf. Jika diukur dari tingkat usia, musolah ini bukan hanya ramai dengan orang tua anak-anak tak mau ketinggalan.

Dibalik kekhusuaan musolah itu ada tokoh yang sangat dikenal dengan sifat kepiawaannya. Ia sorang ahli agama. Maklum saja lulusan salah kampus Islam terkemuka negeri ini segudang gelar menempel didadanya. Kepiawainya dalam ceramah punya style tersendiri. Selain mampu mengupas buku yang dibacanya, Informasi yang update bahkan temapun selalu berkembang dengan sesekali menyindir terhadap masyarakat.


Cerita ini dimulai dari kegiatan anak-anak pada sebuah lembaga non formal.(gratis) Lembaga ini memang setiap minggunya selalu ramai dikunjungi anak-anak untuk belajar. Tak terkecuali anak-anak diluar kompleks. Lembaga ini menamakan dirinya Taman Baca dan Dongeng. Segudang kreatifitas diajarkan untuk anak-anak. Setahun sudah lembaga ini berkiprah tanpa halangan, namun seiring waktu lembaga ini menunaikan programnya. Saat itu berharap dapat disinergikan dengan kegiatan anak-anak warga yang selama ini vakum. Dengan prosedural yang ketat. Dari pengajuan ke ketua RT hingga rapat warga. Hasil nya menjadi buntu, sungguh mengecewakan, proposal ditolak mentah-mentah dengan dalih, Lembaga ini minta dana ke warga dan ironisnya ketika rapat lembaga ini disudutkan dengan pertanyaan yang menyudutkan, dari binaan bukan anak warga, bukan anak TPA musolah sampai isu kampanye 2014 dari partai tertentu.
Tekad bulat akhirnya program berjalan sebagaimana mestinya. Dengan bertema Semarak Akhir Tahun bersama anak yatim/dhuafa, lembaga ini terus berkeras memperjuangkan program ini. Berjibaku dengan mencari donatur hingga fihak sponsor. Allah mengabulkan doanya. Rasa syukur tak terbentung. Program ini berjalan tanpa seperpun donasi dari warga. Sejumlah tokoh diundang tak terkecuali Sang Piawai untuk mengisi ceramah, namun beliau meminta kesempatan lain waktu, karena kesibukannya. Opini berkembang, cerita bukan sampai disini. Salah seorang remaja dari salah satu seorang Guru TPA yang tak merespon kegiatan ini bahkan anaknya sempat latihan nge- MC namun secara mendadak mengurung niatnya. Tak habis pikir, padahal ini melibatkan anak-anak dan remaja kompleks.
Nasi sudah menjadi bubur, walau sempat diguyur hujan namuan dengan dukungan berbagai lembaga dan donatur akhirnya program ini berjalan lancar. Anak-anak telah memenuhi hak berkreasi dan anak-anak yatim/dhuafa mendapatkan santunan. Belum usai menarik nafas, ternyata ada khabar selepas Isya Sang Piawai bersama kelompok dan pendukungnya membuat acara katanya muhasabah dan makan-makan bersama warga.

Ini sebuah oase yang mungkin dapat dipetik., dulu kita berpikir bahwa hidup bermasyarakat di perumahan penuh damai dan kebahagian, ternyata semuanya sirna (isapan jempol). Seharusnya kita duduk bersama (tabayun) , tidak bicara berdasarkan opini.
Rasulullalh saw bersabda,

الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ ، وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ ، أَفْضَلُ مِنَ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لا يُخَالِطُ النَّاسَ ، وَلا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ
“Seorang mu’min yang bergaul di tengah masyarakatnya dan sabar terhadap gangguan mereka, lebih baik dari mu’min yang tidak berbaur dengan masyarakat dan tidak sabar terhadap gangguan mereka.” (HR. Ahmad dan Bihaqi. Dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 939)
Inilah sebuah refleksi akhir tahun sesunguhnya. Amiin

Sumber:
http://www.eramuslim.com/oase-iman/abu-miftah-hikmah-dibalik-kehidupan-bermasyarakat.htm

7 Pesawat Buatan Indonesia (Komersial dan Tempur) di Era Modern


Di bidang penguasaan teknologi pesawat terbang, Indonesia telah terkenal sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memproduksi dan mengembangkan pesawat sendiri. Walaupun di bidang pemasaran produksi pesawatnya sendiri harus kita akui kita masih kalah bila dibandingkan dengan Brazil, yang mengembangkan EMBRAER dan memasarkannya ke seluruh dunia.

Akan tetapi, beberapa tahun belakangan ini, beberapa negara mulai mengalihkan perhatiannya ke pesawat buatan Indonesia, sebut saja Malaysia, Pakistan, UAE, Philipina, dan Korea Utara, serta beberapa negara lainnya. CN-235 tampaknya akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas di beberapa tahun kedepan setelah lebih banyak negara yang sadar akan kehandalannya. Malaysia sendiri berencana memesan 4 pesawat tambahan untuk menambah jumlah pesawat CN-235 yang sudah mereka miliki.

Apalagi dengan kejadian jatuhnya pesawat MA-60 milik PT Merpati Nusantara Airlines buatan Xi’an Aircraft International Company semakin menuai opini : " Kenapa kita tidak menggunakan pesawat produksi dalam negeri saja ? ". Padahal banyak laporan yang melansir bahwa harga pesawat China malahan terlalu mahal dibanding produksi dalam negeri, apalagi ditambah kualitas barang yang patut dipertanyakan, bahkan ada isu yang berkembang bahwa pembelian pesawat China tersebut dibumbui unsur KKN (perlu dicheck ulang kontraknya ?, itu pun perkataan banyak media massa).

Nah, sebetulnya untuk kelas pesawat yang sama, PT. DI sendiri juga telah memiliki jenis pesawat CN 235 yang kompetitif, sudah teruji kehandalannya dan terpakai oleh beberapa negara dunia, termasuk diantaranya Amerika. Apalagi dengan bebagai prototipe yang lain yang dahulu maupun yang akan datang telah dikembangkan. Terlepas dari unsur politik dan kebijakan, perlu kita ketahui pesawat-pesawat buatan Indonesia yang saat ini tengah dipasarkan dan dikembangkan karena masih berupa prototype yang sudah lulus uji aerodinamika.

1. Pesawat N-2130

Pesawat N-2130 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id

N-2130 adalah tipe pesawat jet yang hendak dikembangkan PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada masa jaya perusahaan tersebut di pertengahan 1990-an. Pengembangan pesawat jet komuter dengan jumlah penumpang antara 80–130 orang itu mungkin terinspirasi pesawat yang dikembangkan perusahaan pesawat terbang Brasil,Embraer. Bedanya, Embraer sekarang ini menghasilkan pesawat Embraer Regional Jet (ERJ) yang banyak digunakan perusahaan penerbangan Amerika Serikat (AS), terutama untuk shuttle flight pada jalur-jalur padat Boston, New York, Washington DC, dan Miami.

Adapun N-2130 ternyata hanya menjadi mimpi karena terkubur krisis moneter 1998. Sebagai rentetan krisis tersebut, pemerintah harus menghentikan bantuan kepada IPTN sebagai bagian kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Hari ini, lebih dari 10 tahun sejak krisis moneter, kita berada pada posisi yang jauh lebih baik dan siap untuk menghidupkan kembali proyek tersebut.

Ada beberapa alasan kuat untuk itu. Pertama, Indonesia sudah berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang patut diperhitungkan. Dalam krisis global baru-baru ini, Indonesia berhasil untuk tetap menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang moderat bersama China dan India. Perkembangan tersebut membuat Indonesia masuk dalam radar perekonomian global.

Ini berarti apa yang diproduksi Indonesia mulai diperhitungkan perusahaan penerbangan di luar negeri. Kedua, perkembangan tersebut juga memperkuat daya beli rakyat dan dunia usaha Indonesia. Jika 12 tahun lalu hanya Garuda dan Merpati yang menjadi perusahaan penerbangan nasional, sekarang banyak perusahaan penerbangan yang mampu membeli pesawat dalam jumlah besar.

Pesawat N-2130 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id

Perkembangan traffic dan jumlah penumpang pesawat terbang melonjak sehingga sangat layak jika industri pembuat pesawat terbang akan kecipratan berkah di tahun-tahun mendatang, menurut perkiraan Compliance Services Indonesia. Ketiga, dalam keadaan terjepit pun PT IPTN, yang kini bermetamorfosis menjadi PT Dirgantara Indonesia (PT DI), mampu memasarkan produk ke pelanggan di luar negeri. Korea Selatan sudah membeli beberapa pesawat CN 235, termasuk empat di antaranya yang merupakan pesanan Departemen Pertahanan Korea Selatan untuk patroli maritim.

Demikian juga dengan Malaysia, Thailand,Pakistan,dan Turki. Korea Selatan, Malaysia, dan Pakistan bahkan telah membeli pesawat jenis CN 235 untuk digunakan sebagai pesawat kepresidenan. Keempat, PT DI pada 2009 mulai berhasil mencetak laba. Perolehan pendapatan tersebut diperkirakan semakin besar pada 2010 dengan adanya pesanan 10 helikopter untuk Angkatan Udara dan Basarnas serta pesanan tiga pesawat CN 235–200 MPA untuk menggantikan pesawat Nomad Angkatan Laut Indonesia.

Ini membuktikan restrukturisasi perusahaan tersebut mulai berhasil dalam meningkatkan efisiensi. Kelima, Indonesia sudah lulus dari program IMF. Ini berarti Indonesia memiliki kebebasan penuh untuk mengembangkan kembali cita-cita. Saya yang pernah bekerja di IMF selama lima tahun sangat memahami bahwa tidak ada dari lembaga internasional tersebut yang dapat mencegah kita melakukan hal tersebut.

Keenam, kemampuan keuangan pemerintah.Keuangan pemerintah sekarang sangat kuat. Kecilnya defisit APBN maupun rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) merupakan ukuran internasional yang menunjukkan kekuatan kita. (Tulisan saya pekan lalu,“Utang Pemerintah dalam Perekonomian Global”, menjelaskan hal tersebut). Sekarang ini pemerintah memiliki uang tunai yang jumlahnya sekitar Rp200 triliun. Uang tersebut setiap kali justru semakin bertambah dan bukannya berkurang.

Untuk pengembangan N–2130, pemerintah perlu memastikan keekonomiannya dan sangat mungkin memberikan bantuan. Terlebih lagi jika PT DI mampu menunjukkan laba kembali dalam dua tahun ke depan, bukan hanya perbankan yang akan berebut untuk memberikan pembiayaan, pasar modal pun akan terbuka lebar untuk menerima penawaran saham perdana (IPO) PT DI. Ketujuh, alasan idealisme.

Begitu banyak tenaga ahli penerbangan Indonesia eks IPTN yang sekarang ini berdiaspora di luar negeri. Mereka mampu mengembangkan keahliannya dan diakui oleh raksasa industri penerbangan di Amerika, Eropa maupun negara-negara lain, sedangkan kesempatan untuk mengembangkan industri di Tanah Air sebetulnya juga terbuka lebar. Berdasarkan hal-hal tersebut, yang daftarnya juga bisa diperpanjang, merupakan suatu kesia-siaan membiarkan PT DI berjuang sendiri.

Sebagai perusahaan, dengan keuntungan yang dihasilkan saat ini,mereka jelas akan mampu berkembang. Namun kecepatan pertumbuhan mereka akan sangat rendah tanpa ada keberpihakan pemerintah. Pemerintah dapat mulai membantu PT DI dengan menghidupkan kembali pesawat N250 yang sudah menghasilkan prototipe, bahkan sudah pula hadir dalamAir Show di Eropa sebelum krisis moneter 1998.

Pesawat yang sekelas dengan ATR 42 dan salah satu varian dari Embraer tersebut memiliki potensi yang sangat besar bagi penggunaannya di Indonesia yang memiliki banyak bandara berlandasan pendek. Seiring pengembangan N250, riset dan pengembangan produk pesawat N-2130 mulai dapat diintensifkan.

Dengan kerangka waktu lebih tertata, kita bisa mengharapkan bahwa dalam tiga-empat tahun ke depan, kita sudah memiliki gambaran untuk melihat prospek yang lebih jelas bagi pesawat tersebut. Visi 2025 pemerintah jelas, yaitu menginginkan Indonesia menjadi negara maju di tahun tersebut. Let’s just do it. Marilah kita mengisi visi tersebut dengan segenap kemampuan kita. Jika Brasil bisa, kenapa kita tidak?

2. Pesawat N-250

Pesawat N-250 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id

Prototipe pesawat N250 sendiri pernah terbang menuju Le Bourget Perancis untuk mengikuti Paris Air Show. Penampilan perdana pesawat N250 tersebut menggetarkan lawan-lawannya, karena merupakan pesawat yang menggunakan teknologi fly by wire yang pertama dikelasnya. Pada saat tersebut (dan juga sekarang) pesawat sekelas adalah ATR 42 yang merupakan produksi pabrik pesawat Prancis ATR, Fokker F50, produksi pabrik pesawat Fokker Belanda dan Dash 8, produksi pabrik pesawat De Havilland (sekarang Bombardier) dari Kanada.

Pesawat N250 murni merupakan rancang bangun anak bangsa. Setelah melewati fase-fase yang panjang sejak didirikannya tahun 1976, PTDI awalnya membuat pesawat dan helikopter dengan lisensi dari perusahaan pesawat lainnya. Pesawat C212 merupakan pesawat lisensi dari Casa Spanyol yang juga di buat di PTDI, kemudian pengembangan dari pesawat tersebut adalah NC212. Tahapan berikutnya adalah memproduksi pesawat komersial yang lebih besar yang rancang bangunnya kerjasama dengan Casa Spanyol yaitu pesawat CN-235 (bermesin 2 dan berpenumpang 35). Pesawat CN235 diberi nama Tetuko, tokoh dalam pewayangan.

N-250 adalah pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN atau PT. DI sekarang. Menggunakan kode N yang berarti Nusantara menunjukkan bahwa desain, produksi dan perhitungannya dikerjakan di Indonesia atau bahkan Nurtanio, yang merupakan pendiri dan perintis industri penerbangan di Indonesia. Pesawat ini diberi nama gatotkoco (Gatotkaca).

Dan tahapan berikutnya adalah pesawat terbang N250 Gatot Koco yang murni merupakan rancang bangun dari PTDI. Pesawat N250 dirancang mempunyai kapasitas penumpang 50 orang. Kapasitas penumpang berkisar 50 memang diprediksi akan menguasai pangsa pasar pesawat komersial. Diprediksi waktu itu, kebutuhan pasar atas pesawat komersial antara 2000 – 2020 sekitar 8000 pesawat, dan diperkirakan 45% adalah pesawat sekelas N250.

Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya (saat diluncurkan pada tahun 1995). Menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng. Namun akhirnya pesawat ini dihentikan produksinya setelah krisis ekonomi 1997. Rencananya program N-250 akan dibangun kembali oleh B.J. Habibie setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan perubahan di Indonesia yang dianggap demokratis. Namun untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya saing harga di pasar internasional, beberapa performa yang dimilikinya dikurangi seperti penurunan kapasitas mesin,dan direncanakan dihilangkannya Sistem fly-by wire.

3. Pesawat CN-235

Pesawat CN-235 - 7 Pesawat Buatan Indonesia Komersial dan Tempur - www.iniunik.web.id

CN-235 adalah pesawat angkut jarak sedang dengan dua mesin turbo-prop. Pesawat ini dikembangkan bersama antara CASA di Spanyol and IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia) sebagai pesawat terbang regional dan angkut militer. Versi militer CN-235 termasuk patroli maritim, surveillance dan angkut pasukan. CN-235 adalah sebuah pesawat angkut turboprop kelas menengah bermesin dua. Pesawat ini dirancang bersama antara IPTN Indonesia dan CASA Spanyol. Pesawat CN-235, saat ini menjadi pesawat paling sukses pemasarannya dikelasnya.

Desain & Pengembangan

CN-235 diluncurkan sebagai kerja sama antara CASA dan IPTN. Kedua perusahaan ini membentuk perusahaan Airtech company untuk menjalankan program pembuatan CN-235. Desain dan produksi dibagi rata antara kedua perusahaan. Kerja sama hanya dilakukan pada versi 10 dan 100/110. Versi-versi berikutnya dikembangankan secara terpisah oleh masing-masing perusahaan.

Desain awal CN-235 dimulai pada Januari 1980, purnarupa pesawat terbang perdana pada 11 November 1983. Sertifikasi Spanyol dan Indonesia didapat pada tanggal 20 Juni 1986. Pesawat produksi terbang pertama pada 19 August 1986. FAA type approval didapat pada tanggal 3 Desemebr 1986 sebelum akhirnya terbang pertama untuk pembeli pesawat pada tanggal 1 Maret 1988. Pada tahun 1995, CASA meluncurkan CN-235 yang diperpanjang, yaitu C-295

Sumber:
http://www.iniunik.web.id/2011/07/7-pesawat-indonesia-komersial-dan.html#ixzz1ROeplkr7

Mencari Makna Hidup


Oleh: Azmi Azhari

Kehidupan adalah suatu lintasan yang amat panjang. Ibaratkan sebuah perjalanan, hidup ini penuh dengan segala lika-likunya. Ada belok kanan, ada belok kiri, ada juga lurus, namun pasti belok lagi. Siapa sangka, orang yang terlihat sehat, bisa saja sebentar lagi sakit. Ada orang yang kaya, seketika itu juga jatuh miskin. Ada orang berbahagia, besoknya bisa saja bersedih. Hidup memang penuh dengan misterinya. Pencarian makna dalam hidup. Hidup ini sebetulnya untuk apa. Ada yang mengetahui hal ini?

Sumber Gambar : http://purposergka.com/wp-content/uploads/2009/05/hidup-ini1.jpg
Sumber Gambar : http://purposergka.com/wp-content/uploads/2009/05/hidup-ini1.jpg

Hidup adalah sebuah pemberian dari yang maha kuasa kepada kita. Sebuah karunia yang sangat besar adanya. Kejaiban demi keajaiban mengalir dalam tubuh kita. Bernafas, karena tubuh kita memerlukannya. Darah, karena setiap sel juga harus mencukupi nutrisi lewatnya. Tulang, karenanya kita bisa tegak dan berdiri. Berbagai sistem unik dan ajaib yang hanya Tuhan yang mampu menciptakan agar kita bisa hidup.
Jika kita coba merenung, hidup ini adalah pasti milikNya. Badan kita juga milikNya. Kekayaan kita, keluarga, orang yang kita cintai, juga milikNya. Jadi sebenarnya kita ini tak punya apa-apa. Semuanya bisa diambil dari kita dengan sekejap tanpa terkecuali, jika Tuhan menginginkanNya. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah sudahkah kita pantas merawat dan memperlakukan kehidupan kita dengan sebaik-baiknya untukNya?

Pernahkah kita berfikir, kemana muara tujuan hidup ini? Hidup ini hanyalah sebuah pintasan yang ada ujungnya. Ujungnya yang setiap orang pasti mengalaminya. Namun, tiada yang tahu kapan hidupnya mencapai garis finish. Mati. Itulah makna kehidupan ini. Ketika sudah mati, kita menjadi tahu apa yang selama ini kita lakukan dalam hidup. Berbuat baik kah? Atau berbuat tidak baik? Apakah waktu yang diberi Tuhan untuk kita hidup selama itu kita sia-siakan? Begitulah kematian berbicara, dan segala amalan perbuatan kita dipertanggung jawabkan.

Sebelum terlambat, selama kita masih di pintasan dan belum mencapai akhir, beribadahlah kepadaNya. Beribadah dengan yakin, dan pasti. Ikhlas karenaNya. Beribadah, bukan hanya sekedar shalat, berpuasa dan melakukan kewajiban itu. Namun, konteks ibadah ini adalah luas. Melakukan perbuatan yang shalih, berbuat kebajikan untuk sesama, dan bermanfaat bagi orang di sekitar kita. Jika ibadah itu ingin di klaimkan sebagai perbuatan baik, cobalah berniatkan karena Tuhan kita. Bacalah basmalah setiap perbuatan baik. Niscaya selain mantap, amalan kita juga tak akan sia-sia. Inilah hidup. Sebuah makna dengan tujuan hanya kepadaNya. Allah SWT.
Terima kasih telah membaca ini.
Komentarmu sangat berarti.
^_^
Salam Hangat Kawan!

Sumber:
http://filsafat.kompasiana.com/2012/01/09/mencari-makna-hidup/

10 Fenomena Penuh Misteri Di Ruang Angkasa

Tabrakan Antargalaksi



Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.

Quasar



Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.

Materi Gelap (Dark Matter)



Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.

Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)




Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.

Energi Vakum




Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.

Mini Black Hole



Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.

Neutrino



Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.

Ekstrasolar Planet (Exoplanet)



Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.

Radiasi Kosmik Latarbelakang




Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).

Antimateri



Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.

Sumber:
http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=219937

Ketegasan Sultan Murad III Dalam Memberantas Miras


Pemimpin di negeri ini harus kembali membuka lembaran sejarah. Mereka harus banyak belajar dari para pemimpin Islam dalam menjaga akidah dan moral rakyatnya. Meski godaan menantang, meski pihak musuh menentang, mereka teguh dalam menjalankan perintah Allah. Sejarah itu setidaknya pernah dengan manis diukir oleh Sultan Murad III.

Sultan Murad III adalah Sultan Turki Utsmani sejak 1574 hingga kematiannya. Ia adalah putra sulung Sultan Salim II dan Nur Banu (Cecilia Venier-Baffo). Pemerintahan Murad III ditandai dengan perang dengan Persia dan Austria beserta penurunan dan pembusukan institusi Utsmani. Kecintaan beliau kepada jihad memang tinggi. Ini sudah diwariskan oleh sang ayah, Sultan Murad II. Maka tak heran, ia pernah berujar, kecintaan umat kepada jihad tidak boleh mati.

Selain mencintai jihad, Sultan Murad III juga dikenal sebagai kholifah pecinta ilmu. Dia menguasai tiga bahasa sekaligus; Arab, Persia dan Turki. Ia pun begitu hormat kepada ulama.

Saat memegang tampuk kholifah, tugas utamanya adalah mengeluarkan perintah agar semua bentuk minuman keras dilarang. Kebijakan ini diambil setelah beliau menyaksikan kebiasaan meminum khamr merebak luas di masyarakat, apalagi di kalangan militer Utsmani, terutama pada pasukan elitnya. Ia sadar kerusakan pada bidang militer akan membawa kelemahan dalam tampuk kekholifahan Islam.

Rasulullah sendiri dalam beberapa hadisnya mengutarakan bagaimana nasib orang yang meminum khamr. Sungguh malang, mereka tidak hanya terhalangi dari meminum khamr yang ada di surga bahkan mereka diberi minuman yang menjijikkan,

إن على الله عز وجل عهدا لمن يشرب المسكر أن يسقيه من طينة الخبال قالوا يا رسول الله وما طينة الخبال قال عرق أهل النار أو عصارة أهل النار
“Sesungguhnya ada janji Allah bagi siapa yang meminum minuman yang memabukkan yaitu Allah akan memberinya minum cairan penduduk neraka”, mereka bertanya, “Wahai Rasulullah apakah itu cairan penduduk api neraka?”, Rasulullah bersabda, “Keringat penduduk neraka atau ampas (sisa perasan) penduduk neraka.” (HR. Muslim, 3/1587 no. 202 dari hadits Jabir)

Namun meski sudah dijelaskan tentang keharaman khamr, masih saja banyak manusia meminumnya, rasanya sulit bagi mereka untuk meninggalkan kedunguan mereka akan ga itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah bersabda,

إن مدمن الخمر كعابد الوثن
“Pecandu khomr seperti penyembah berhala.” (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam shahih ibnu Majah no 2736)

Ibnu Rajab berkata, “Karena orang yang menyembah berhala hatinya terkait dengan berhala tersbut hingga sulit baginya untuk meninggalkannya, demikianlah pula dengan pecandu khomr sulit baginya untuk meninggalkan khomr.”

Usaha Sultan Murad menerapkan larangan khamr ternyata tidak semudah dengan apa yang dibayangkan. Langkah tersebut memicu konflik di kalangan pasukan elit Utsmani. Mereka terusik dan memaksa agar larangan itu dicabut. Sultan Murad III pun masih tetap dalam pendiriannya, meski pada gilirannya usaha tersebut sia-sia. kerusakan masyarakat dan elit pasukan utsmani sulit terbendung.

Akan tetapi kita bisa mengambil hikmah, bagaimana usaha Sultan Murad III sudah dilakukan secara maksimal. Meski mendapat tentangan, Sultan Murad III juga tidak gentar. Tentu berbeda dengan pemimpin saat ini yang justru memaksa rakyatnya melegalkan khamr walau hal tersebut bertentangan dengan kehendak rakyat. Pemimpin di negeri ini lebih taat kepada pengusaha khamr ketimbang kepada Allah.

Banyak pakar sejarah mengatakan inilah awal kemunduran Khilafah Usmaniyah dimana telah terjadi penyimpangan di kalangan elit tentara akan ajaran Islam yang murni. Mereka telah menyimpang dari nilai-nilai Islam serta jauh dari perasaan cinta jihad dan kerinduan untuk mati syahid.

Dibalik semua kekurangan itu, goresan manis sempat dilukis oleh Sultan Murad III. Sultan Murad III berusaha menjalankan kebijakan yang digariskan oleh ayahnya. Di zamannya, ia melakukan perang di beberapa tempat berbeda.Pada 982 H/1574 M, Raja Polska (Polandia) Henry De Palo melarikan di ke Prancis. Maka Sultan Utsmani memberikan petunjuk pada tokoh-tokoh Polska untuk memilih penguasa Transylvania untuk menjadi raja Polska. Jadilah Polska berada di bawah pemerintahan Utsmani pada 983 H/ 1575 M

Sultan Murad III juga memberikan pensiunan tentara sebanyak 110.000 uang mas lira. Kebija-kannya ini mampu membendung gejolak yang sering terjadi apabila uang itu terlam-bat dibagikan. Sultan Murad III meninggal pada 16 Januari 1595 M dan usia mendekati 49 tahun. 

Sumber:
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/sultan-murad-iii-kholifah-pemberantas-miras.htm

Beginilah Cara Jepang "Mengharamkan" Rokok


Informasi tentang cara Pemerintah Jepang dalam “mengharamkan” rokok di negaranya. Tidak perlu pake MUJ (Majelis Ulama Jepang).

Ini menunjukkan bentuk kepedulian Jepang akan kesehatan dan kenyamanan warganya.

Tahun 2004, Pemerintah Jepang menaikan harga rokok. Dengan dinaikannya rokok, tidak menyebabkan ongkos angkot, taksi, dll menjadi naik toh? (Di Jepang ada angkot ga ya?)

Tahun 2007 akhir, Pemerintah Jepang memasang larangan merokok di semua taksi di Jepang, tidak terkecuali untuk pengemudinya. Kalau di Bandung kan, penumpang mengalah kepada sopir taksi yang merokok.

Tahun 2008, Pemerintah Jepang mengeluarkan kartu “Taspo”, yaitu semacam SIK (Surat Ijin Merokok), dengan tujuan anak di bawah umur 20 tahun tidak boleh merokok. Masing-masing perokok wajib terdaftar sebagai perokok dan wajib memiliki kartu tersebut. Kartu Taspo ini sangat sakti. Mesin penjual rokok atau toko tidak akan menjual rokoknya kepada yang tidak memiliki kartu ini.

* Kartu ini juga akan mendeteksi presentase penggunaan rokok per bulan dalam hitungan grafik, yang berhubungan dengan kesehatan dunia dan sebagainya.

* Rokok di Jepang dibuatkan semacam klasifikasi dari 10 s/d 1. Tujuannya adalah memberikan penyuluhan kepada perokok untuk berhenti secara alami. Klasifikasi tingkat 10 adalah yang paling berat, baik itu kadar tar, nikotin, dll. Setelah itu kia biasakan dengan rokok klasifikasi 9, 8, 7, dst., akhirnya klasifikasi tingkat-1, yaitu rokok yang paling ringan. Kalau sudah terbiasa menghisap rokok klasifikasi-1, tidak merokok sama sekali pun kita bisa.

* Tempat-tempat merokok disediakan bagi perokok hampir di pusat-pusat kota

* Merokok sambil berjalan bisa didenda 5000 yen/ 400 ribu rupiah di tempat!

Awal 2009, dikabarkan harga rokok akan naik berlipat-lipat, dari 300 yen menjadi 900 yen. Dijamin, gaji akan habis kalau nekad beli rokok tiap hari.

Semua karena pemerintah peduli kepada warganya.

Sumber:
http://situslakalaka.blogspot.com/2012/01/beginilah-cara-jepang-mengharamkan.html