Tweet |
Beberapa
versi pengamat sejarah mengatakan bahwa sebenarnya asal muasal lambang
bulan bintang berasal dari lambang khilafah Islamiyah terakhir yang
dimiliki umat Islam, yaitu Khilafah Turki Utsmani.
Khilafah ini
adalah warisan terakhir kejayaan umat Islam. Memiliki luas wilayah yang
membentang dari ujung barat sampai ujung timur dunia. Wilayahnya
mencakup tiga benua besar dunia, Afrika-Eropa dan Asia. Ibukotanya
adalah kota yang sejak 1400 tahun yang lalu telah dijanjikan oleh
Rasulullah SAW sebagai kota yang akan jatuh ke tangan umat Islam.
Rasulullah
bersabda, “Qonstantinopel akan kalian bebaskan. Pasukan yang mampu
membebaskannya adalah pasukan yang sangat kuat. Dan panglima yang
membebaskannya adalah panglima yang sangat kuat..”
Berabad-abad
lamanya umat Islam memimpikan realisasi kabar gembira Rasulullah itu.
Namun sejak zaman Khilafah Rasyidah, Khilafah Bani Umayah hingga
Khilafah Bani Abbasiyah, kabar gembira itu tidak pernah juga
terealisasi. Memang sebagian Eropa sudah jatuh ke tangan Islam, yaitu
wilayah Spanyol dengan kota-kotanya antara lain: Cordova, Seville,
Granda dan seterusnya. Namun jantung Eropa belum pernah jatuh secara
serius ke tangan Islam.
Barulah ketika Sultan Muhammad II yang
lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih menjadi panglima, jatuhlah
kota yang pernah menjadi ibu kota Eropa itu. Lewat pertempuran yang
sangat dahsyat dengan menggunakan senjata paling modern di kala itu,
yaitu CANON, atau meriam yang sangat besar, Muhammad Al-Fatih berhasil
menjatuhkan kota konstantininopel itu dan menjadikannya sebagai ibu kota
Khilafah Turki Utsmani. Serta menjadikannya pusat peradaban Islam.
Wilayahnya
adalah tiga benua dengan semua peradaban yang ada di dalamnya. Saat itu
bulan sabit digunakan untuk melambangkan posisi tiga benua itu:
- Ujung yang satu menunjukkan benua Asia yang ada di Timur,
- ujung lainnya mewakili Afrika yang ada di bagian lain dan
- di tengahnya adalah Benua Eropa.
Sedangkan lambang bintang menunjukkan posisi ibu kota yang kemudian diberi nama Istambul yang bermakna: Kota Islam.
Bendera
bulan sabit ini adalah bendera resmi umat Islam saat itu, karena
seluruh wilayah dunia Islam berada di bahwa satu naungan khilafah
Islamiyah. Tidak seperti sekarang ini yang terpecah-pecah menjadi sekian
ratus negara yang berdiri sendiri hasil dari jajahan barat.
Wajar
kalau lambang itu begitu melekat di hati umat dari ujung barat Maroko
sampai ujung Timur Marauke. Inilah lambang yang pernah dimiliki oleh
umat Islam secara bersama, bulan dan bintang. Dan lambang ini kemudian
seolah menjadi lambang resmi umat Islam dan selalu muncul di kubah-kubah
masjid.
Sumber:
http://situslakalaka.blogspot.com/2011/12/sejarah-di-balik-asal-muasal-lambang.html
0 komentar: