Tweet |
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di
antara kalian, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi…
(QS 33 al-Ahzab:40)
Berikut ini adalah kumpulan cuplikan pendek dari berbagai
tokoh terkemuka non-Muslim dari kalangan sarjana, penulis, filosof,
penyair, politisi, dan aktifis di dunia Timur dan Barat. Perlu diketahui
bahwa, tak seorang pun di antara mereka yang kemudian menjadi Muslim.
Karena itu, kalimat-kalimat yang dicuplik di bawah ini merefleksikan
pandangan pribadi mereka atas berbagai aspek kehidupan Nabi Muhammad
s.a.w.
Michael H. Hart (1932- )
Profesor astronomi, fisika dan sejarah sains
“Pilihan saya menempatkan Muhammad di urutan teratas dalam daftar
orang-orang yang paling berpengaruh di dunia boleh jadi mengejutkan para
pembaca dan dipertanyakan oleh banyak orang, tetapi dia (Muhammad)
adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang sangat berhasil dalam dua
tataran sekaligus, agama (ukhrawi) dan sekular (duniawi).”
[The 100: A Ranking Of The Most Influential Persons In History, New York, 1978, h. 33]
Profesor (Emeritus) Studi Bahasa Arab dan Islam di University of Edinburgh
“Kerelaannya dalam mengalami penganiayaan demi keyakinannya, ketinggian
akhlak orang-orang yang mempercayainya dan menghormatinya sebagai
pemimpin, dan kegemilangan prestasi puncaknya —semua itu membuktikan
ketulusan hatinya yang sempurna. Tetapi kenyataannya, tak seorang tokoh
besar pun dalam sejarah yang sangat kurang dihargai di dunia Barat
seperti Muhammad. Menganggap Muhammad sebagai seorang penipu akan
menimbulkan lebih banyak masalah ketimbang memecahkannya.”
[Mohammad At Mecca, Oxford, 1953, h. 52]
Penyair dan negarawan Prancis
“Filosof, orator, utusan Tuhan, pembuat undang-undang, pejuang, penakluk
pikiran, pembaru dogma-dogma rasional dan penyembahan kepada Tuhan yang
tak terperikan; pendiri dua puluh kerajaan bumi dan satu kerajaan
langit, dialah Muhammad. Berkaitan dengan semua norma yang menjadi tolak
ukur kemuliaan manusia, kita boleh bertanya, adakah manusia yang lebih
besar daripada dia?”
[Histoire De La Turquie, Paris, 1854, vol. II, h. 276-277]
Mantan pengawas Trinity College, Oxford
“… Dia Caesar sekaligus Paus; tetapi dia adalah Paus tanpa pangkat Paus
dan Caesar tanpa pasukan Caesar. Tanpa tentara tetap, tanpa pengawal,
tanpa istana, tanpa pendapatan tetap, jika pernah ada manusia yang
memiliki hak untuk mengatakan bahwa dia diperintah oleh Tuhan Yang Maha
Benar, dialah Muhammad; karena dia memiliki semua kekuasaan tanpa
peralatan dan pendukung untuk itu.”
[Mohammed and Mohammedanism, London, 1874, p. 235]
Pemikir, negarawan, dan pemimpin nasionalis India
“…. Saya semakin yakin bahwa bukanlah pedang yang menaklukkan sebuah
daerah bagi Islam untuk hidup pada zaman itu. Kesederhanaan yang teguh,
nabi yang sama sekali tidak menonjolkan-diri, kesetiaannya yang luar
biasa kepada janjinya, kasih sayangnya yang amat besar kepada para
sahabat dan pengikutnya, keberaniannya, kepercayaannya yang mutlak
kepada Tuhan dan kepada misinya; inilah, dan bukan pedang, yang
mengantarkan segala sesuatu di hadapan mereka dan mengatasi setiap
masalah.”
[Young India (majalah), 1928, Volume X]
Dianggap sejarawan Inggris terbesar di zamannya
“Kesuksesan kehidupan Muhammad yang luar biasa disebabkan semata-mata oleh kekuatan akhlak tanpa pukulan pedang.”
[History Of The Saracen Empire, London, 1870]
John William Draper (1811-1882)
Ilmuwan, filosof, dan sejarawan Amerika
“Empat tahun setelah runtuhnya kekaisaran Roma Timur (Kaisar Justin),
pada 569 Masehi, di kota Makkah, di jazirah Arab, lahirlah manusia yang
di antara seluruh manusia telah memberikan pengaruh amat besar bagi umat
manusia… Muhammad.”
[A History of the Intellectual Development of Europe, London, 1875, vol.1, h. 329-330]
Ahli arkeologi Inggris, penulis, dan pengurus Museum Ashmolean, Oxford
“Tindak-tanduk kesehariannya, yang serius ataupun yang sepele, menjadi
hukum yang ditaati dan ditiru secara sadar oleh jutaan orang masa kini.
Tak seorang pun diperhatikan oleh golongan umat manusia mana pun seperti
Manusia Sempurna ini yang diteladani secara saksama. Tingkah laku
pendiri agama Kristen tidak begitu mempengaruhi kehidupan para
pengikut-Nya. Selain itu, tak ada Pendiri suatu agama yang dikucilkan
tetapi memperoleh kedudukan mulia seperti Rasul Islam.
[Arabia, Oxford, 1922, h. 52]
Washington Irving (1783-1859)
Terkenal sebagai “sastrawan Amerika pertama”
“Dia makan secara sederhana dan bebas dari minuman keras, serta sangat
gemar berpuasa. Dia tidak menuruti nafsu bermewah-mewah dalam
berpakaian, tidak pula ia menuruti pikiran yang sempit; kesederhaannya
dalam berpakaian dilatarbelakangi oleh sikapnya yang tidak mempedulikan
perbedaan dalam hal-hal yang sepele…. Dalam urusan pribadinya dia
bersikap adil. Dia memperlakukan kawan dan orang asing, orang kaya dan
orang miskin, orang kuat dan orang lemah, dengan cara yang adil. Dia
dicintai oleh rakyat jelata karena dia menerima mereka dengan kebaikan
hati dan mendengarkan keluhan-keluhan mereka…. Keberhasilan militernya
bukanlah kemenangan yang sia-sia dan sekali-kali tidak membuatnya merasa
bangga, karena tujuan semuanya itu bukan untuk kepentingan pribadinya.
Ketika dia memiliki kekuasaan yang amat besar, ia tetap sederhana dalam
sikap dan penampilannya, sama seperti ketika dia dalam keadaan sengsara.
Sangat berbeda dengan seorang raja, dia tidak suka jika, ketika
memasuki ruangan, orang menunjukkan penghormatan yang berlebihan
kepadanya.”
[Life of Mahomet, London, 1889, h. 192-3, 199]
Teosof Inggris dan pemimpin nasionalis India, Presiden Kongres Nasional India pada 1917
“Siapa pun yang mempelajari kehidupan dan sifat Nabi besar dari jazirah
Arabia ini, siapa pun yang mengetahui bagaimana ia mengajar dan
bagaimana ia hidup, pasti memberikan rasa hormat kepada Nabi agung itu,
salah seorang utusan Tuhan yang luar biasa. Dan meskipun dalam uraian
saya kepada Anda akan tersebut banyak hal yang barangkali sudah biasa
bagi kebanyakan orang, akan tetapi setiap kali saya membaca-ulang
tentang dia, saya sendiri merasakan lagi kekaguman yang baru,
menimbulkan lagi rasa hormat yang baru kepada guru bangsa Arab yang
agung itu.”
[The Life and Teachings of Muhammad, Madras, 1932, h. 4]
Dianggap sejarawan besar Inggris di zamannya
“Memorinya (yakni, Muhammad) sangat besar dan kuat, sikapnya sederhana
dan ramah, imajinasinya agung, keputusannya jelas, cepat, dan tegas. Dia
memiliki keberanian berpikir maupun bertindak.”
[History of the Decline and Fall of the Roman Empire, London, 1838, vol.5, h.335]
http://alkisah.web.id
0 komentar: