Mencari Makna Hidup


Oleh: Azmi Azhari

Kehidupan adalah suatu lintasan yang amat panjang. Ibaratkan sebuah perjalanan, hidup ini penuh dengan segala lika-likunya. Ada belok kanan, ada belok kiri, ada juga lurus, namun pasti belok lagi. Siapa sangka, orang yang terlihat sehat, bisa saja sebentar lagi sakit. Ada orang yang kaya, seketika itu juga jatuh miskin. Ada orang berbahagia, besoknya bisa saja bersedih. Hidup memang penuh dengan misterinya. Pencarian makna dalam hidup. Hidup ini sebetulnya untuk apa. Ada yang mengetahui hal ini?

Sumber Gambar : http://purposergka.com/wp-content/uploads/2009/05/hidup-ini1.jpg
Sumber Gambar : http://purposergka.com/wp-content/uploads/2009/05/hidup-ini1.jpg

Hidup adalah sebuah pemberian dari yang maha kuasa kepada kita. Sebuah karunia yang sangat besar adanya. Kejaiban demi keajaiban mengalir dalam tubuh kita. Bernafas, karena tubuh kita memerlukannya. Darah, karena setiap sel juga harus mencukupi nutrisi lewatnya. Tulang, karenanya kita bisa tegak dan berdiri. Berbagai sistem unik dan ajaib yang hanya Tuhan yang mampu menciptakan agar kita bisa hidup.
Jika kita coba merenung, hidup ini adalah pasti milikNya. Badan kita juga milikNya. Kekayaan kita, keluarga, orang yang kita cintai, juga milikNya. Jadi sebenarnya kita ini tak punya apa-apa. Semuanya bisa diambil dari kita dengan sekejap tanpa terkecuali, jika Tuhan menginginkanNya. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah sudahkah kita pantas merawat dan memperlakukan kehidupan kita dengan sebaik-baiknya untukNya?

Pernahkah kita berfikir, kemana muara tujuan hidup ini? Hidup ini hanyalah sebuah pintasan yang ada ujungnya. Ujungnya yang setiap orang pasti mengalaminya. Namun, tiada yang tahu kapan hidupnya mencapai garis finish. Mati. Itulah makna kehidupan ini. Ketika sudah mati, kita menjadi tahu apa yang selama ini kita lakukan dalam hidup. Berbuat baik kah? Atau berbuat tidak baik? Apakah waktu yang diberi Tuhan untuk kita hidup selama itu kita sia-siakan? Begitulah kematian berbicara, dan segala amalan perbuatan kita dipertanggung jawabkan.

Sebelum terlambat, selama kita masih di pintasan dan belum mencapai akhir, beribadahlah kepadaNya. Beribadah dengan yakin, dan pasti. Ikhlas karenaNya. Beribadah, bukan hanya sekedar shalat, berpuasa dan melakukan kewajiban itu. Namun, konteks ibadah ini adalah luas. Melakukan perbuatan yang shalih, berbuat kebajikan untuk sesama, dan bermanfaat bagi orang di sekitar kita. Jika ibadah itu ingin di klaimkan sebagai perbuatan baik, cobalah berniatkan karena Tuhan kita. Bacalah basmalah setiap perbuatan baik. Niscaya selain mantap, amalan kita juga tak akan sia-sia. Inilah hidup. Sebuah makna dengan tujuan hanya kepadaNya. Allah SWT.
Terima kasih telah membaca ini.
Komentarmu sangat berarti.
^_^
Salam Hangat Kawan!

Sumber:
http://filsafat.kompasiana.com/2012/01/09/mencari-makna-hidup/